REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat jemput bola mengambil reagen polymerase chain reaction (PCR) yang disalurkan Gugus Tugas Covid-19 Nasional. Pengambilan alat ini dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (25/4) malam.
Reagen PCR dari pusat sendiri didatangkan Pusat dari Korea Selatan dan Tiongkok dimana sesuai kuota Jawa Barat mendapatkan 21.000 reagen yang bisa digunakan untuk menambah kapasitas laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani, pihaknya langsung melakukan jemput bola mengingat saat ini di UPTD Labkesda Jawa Barat terjadi peningkatan sampel yang cukup signifikan. “Sehingga terjadi antrian cukup panjang, kami sejak pekan lalu sudah mengirimkan surat permohonan pada Kemenkes untuk menambah kapasitas,” ujar Berli, Ahad (26/4).
Berli mengatakan, peningkatan kapasitas dan fasilitas Labkesda sangat penting sebagai salah satu sumber data penentu diagnostik, secara akurat dan tepat untuk menentukan ruang isolasi, tindak lanjut terapi, peneluran sebaran Covid-19 dan sebagainya. “Untuk Labkesda Jabar termasuk Unpad Jatinangor, RSHS dan Poltekes kebutuhan reagen PCR 5000 unit dan reagen RNA 5000 unit,” katanya.
Berli menjelaskan, total kebutuhan sementara 19 Laboratorium dan RSUD akan dua fasilitas ini mencapai 20.000 unit. Rencananya dua fasilitas ini akan disebar ke wilayah Bogor, Subang, Cirebon, Depok dan Bandung Barat.
Dikutip dari siaran pers, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi para pimpinan daerah yang bersemangat melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) bagi warganya dengan menjemput reagen PCR itu ke Jakarta. "Kami bersyukur hari Sabtu mendapatkan sekitar 400 ribu (reagen) tes PCR dari Tiongkok. Namun yang lebih menggembirakan, pimpinan daerah tidak hanya menunggu, tetapi berlomba untuk ikut menjemput sendiri reagen PCR itu di Bandar Udara Soekarno-Hatta," ujar Doni melalui siaran pers, Jakarta, Sabtu (25/4).
Ketua Gugus Tugas menyatakan pihaknya sebenarnya sudah mempersiapkan jalur distribusi untuk mengirim reagen PCR yang baru datang ke daerah-daerah. Namun banyak daerah yang tidak sabar menunggu pengiriman karena sudah kehabisan reagen PCR dan memilih untuk mengambil sendiri di Jakarta.
"Seperti dari Yogyakarta misalnya, mereka memilih untuk ikut menjemput di Bandara Soekarno-Hatta. Ketika saya tanya berapa lama perjalanan ke Yogyakarta, Mereka menjawab sekitar lima jam," katanya.
Gugus Tugas sudah membagi stok reagen PCR itu ke 22 provinsi agar bisa digunakan di 51 laboratorium. Di antaranya DKI Jakarta mendapatkan bagian terbanyak yaitu 52.000 reagen PCR. Sementara Jawa Tengah mendapatkan 50.000 reagen, Jawa Timur 41.000 reagen, DI Yogyakarta 25.000 reagen, Jawa Barat 21.000 reagen dan Banten 10.000 reagen PCR.
Secara keseluruhan selama sepekan ini, Indonesia sudah mendapatkan reagen PCR sebanyak 479.500 unit. Reagen PCR ini didatangkan dari Korea Selatan dan Tiongkok.