Ahad 26 Apr 2020 11:41 WIB

Kereta Api Khusus Diduga Milik Kim Jong-un Berada di Wonsan

Gambar satelit menunjukkan adanya sebuah kereta api khusus yang diduga milik Kim.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga menonton televisi yang menunjukkan program berita yang melaporkan tentang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan file gambar di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Selasa (21/4). Pemerintah Korea Selatan sedang mencari laporan yang belum dikonfirmasi yang mengatakan Korea Utara Pemimpin Korea Kim dalam kondisi lemah setelah operasi.
Foto: AP / Lee Jin-man
Sejumlah warga menonton televisi yang menunjukkan program berita yang melaporkan tentang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan file gambar di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Selasa (21/4). Pemerintah Korea Selatan sedang mencari laporan yang belum dikonfirmasi yang mengatakan Korea Utara Pemimpin Korea Kim dalam kondisi lemah setelah operasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Keberadaan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un masih misterius dan terus menjadi spekulasi. Gambar satelit yang ditinjau oleh proyek pemantauan Korut yang berbasis di Washington melihat sebuah kereta api khusus, yang diduga milik Kim.

Kereta api khusus itu berada di sebuah resor. Proyek pemantauan 38 North mengatakan bahwa kereta api itu diparkir di Wonsan pada 21 April dan 23 April. Stasiun tersebut khusus digunakan bagi keluarga Kim. Hingga berita ini diturunkan, Reuters belum dapat mengonfirmasi bahwa kereta api khusus tersebut merupakan milik Kim.

Baca Juga

"Kehadiran kereta tidak membuktikan keberadaan pemimpin Korut atau menunjukkan apa pun tentang kesehatannya. Namun, itu memberikan bobot pada laporan bahwa Kim tinggal di daerah elite di pantai timur negara itu," ujar laporan tersebut.

Spekulasi tentang kesehatan Kim pertama kali muncul karena ketidakhadirannya dalam peringatan hari ulang tahun pendiri Korut dan kakek Kim, Kim Il-sung, pada 15 April. Media Pemerintah Korut terakhir kali melaporkan keberadaan Kim ketika dia memimpin pertemuan politbiro pada 11 April. China telah mengirim tim ke Korut termasuk para ahli medis untuk mengetahui kondisi Kim.

Pada Kamis lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dugaan bahwa Kim sedang sakit parah merupakan tidak benar. Namun, dia menolak untuk mengonfirmasi apakah dirinya telah melakukan kontak dengan pejabat Korut. "Saya pikir laporan itu tidak benar," ujar Trump.

Media Pemerintah Korut bungkam dengan kondisi kesehatan Kim. Ketika sejumlah media internasional berspekulasi tentang sakit jantung yang diderita Kim, media Ppemerintah Korut justru menerbitkan laporan pencapaian pemerintahan Kim dan persoalan ekonomi.

Sebelumnya, Daily NK yang mengutip salah satu sumber melaporkan pada Senin malam bahwa Kim diyakini telah dirawat di rumah sakit tanggal 12 April dan menjalani operasi kardiovaskular atau penyakit jantung. Kim telah menjalani perawatan medis di sebuah resor di Hyangsan, utara Ibu Kota Pyongyang. Kim diduga telah menjalani prosedur operasi jantung.

Sejak itu, beberapa laporan media Korea Selatan mengutip sumber tanpa nama pekan ini yang mengatakan bahwa Kim mungkin akan tinggal di wilayah Wonsan. Pada hari Jumat, kantor berita lokal Newsis mengutip sumber-sumber intelijen Korea Selatan yang melaporkan bahwa kereta khusus untuk penggunaan Kim telah terlihat di Wonsan, sementara pesawat pribadi Kim tetap berada di Pyongyang.

Sebelumnya, pada 2014 Kim pernah menghilang dari publik dan tidak diketahui keberadaannya. Dia menghilang selama lebih dari satu bulan. Televisi Pemerintah Korut kemudian menunjukkan gambar bahwa Kim berjalan dengan pincang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement