Ahad 26 Apr 2020 12:49 WIB

KBRI Kairo Repatriasi 75 WNI Tertahan di Mesir

KBRI Kairo memfasilitasi repatriasi mandiri 75 WNI yang ada di Mesir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Warga berkumpul di depan National Cancer Institute, Kairo. KBRI Kairo memfasilitasi repatriasi mandiri 75 WNI yang ada di Mesir. Ilustrasi.
Foto: EPA
Warga berkumpul di depan National Cancer Institute, Kairo. KBRI Kairo memfasilitasi repatriasi mandiri 75 WNI yang ada di Mesir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - KBRI Kairo memfasilitasi repatriasi mandiri 75 WNI yang ada di Mesir untuk kembali ke Tanah Air. Para WNI direpatriasi di tengah kebijakan pemerintah setempat menutup seluruh penerbangan internasional dari dan ke negara tersebut sejak 19 Maret 2020 karena wabah Covid-19.

Repatriasi atas kerja sama antara KBRI Kairo dan pemerintah Mesir dilakukan menggunakan pesawat Air Cairo. Pesawat tersebut berangkat pada Sabtu (25/4) pukul 14.45 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada Ahad (26/4) pukul 10.35 WIB.

Baca Juga

Maskapai penerbangan komersial yang merupakan anak perusahaan Egypt Air tersebut membebankan biaya tiket sekali jalan sebesar 700 dolar AS per penumpang dengan tujuan Jakarta dan Bali. Biaya tiket dibayar oleh masing-masing penumpang.

Inisiatif repatriasi mandiri bermula dari upaya Pemerintah Mesir untuk mengevakuasi warga negaranya yang tertahan di luar negeri termasuk di Indonesia akibat pandemi Covid-19. Terdapat sekitar 80 warga Mesir yang tertahan di Indonesia baik di Jakarta maupun di Bali.

“Pihak Kemlu Mesir telah menawarkan kepada kami untuk mengangkut WNI dari Mesir dengan pesawat yang akan mengevakuasi warga negara Mesir dari Indonesia. Komunikasi yang telah dijalin sejak akhir Maret 2020 akhirnya bisa direalisasikan pada 25 April 2020,” kata Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy dalam keterangan tertulisnya, Ahad.

KBRI Kairo telah mendata awalnya lebih dari 100 WNI berminat ikut repatriasi mandiri. "Namun setelah disampaikan imbauan bahwa repatriasi ini diprioritaskan bagi yang tertahan dan yang mendesak butuh pulang ke Tanah Air, serta prosedur dan situasi di Indonesia yang akan dijalani WNI yang datang dari luar negeri, jumlah WNI yang ikut akhirnya menurun menjadi 75 orang," jelas Helmy.

Sebagai informasi, 75 WNI yang ikut repatriasi tersebut sebagian adalah para peserta pelatihan/kursus bahasa Arab dan materi lainnya yang telah selesai masa pelatihannya di Mesir. Mereka tidak bisa kembali ke Indonesia akibat ditutupnya penerbangan komersial penumpang internasional di Mesir.

Selain itu, banyak juga mahasiswa yang ikut karena sudah menyelesaikan kuliahnya. Ada pula para WNI dosen bahasa Indonesia, turis WNI yang dirawat di RS di Mesir karena mengalami kecelakaan, dan pekerja migran Indonesia.

KBRI Kairo juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai repatriasi tersebut. Dengan demikian diharapkan para WNI peserta repatriasi dapat difasilitasi kepulangan mereka hingga ke daerah masing-masing.

Selain itu, mereka juga telah diminta untuk melakukan protokol kesehatan yang telah ditentukan untuk kembali ke Tanah Air. Para WNI yang ikut repatriasi berasal dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, Aceh, dan Sumatera Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement