Ahad 26 Apr 2020 14:26 WIB

Kuba Kirim Tenaga Medis ke Afrika Selatan

Kuba kirim 216 petugas kesehatan ke Afrika Selatan untuk bantu perangi Covid-19.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nora Azizah
Kuba kirim 216 petugas kesehatan ke Afrika Selatan untuk bantu perangi Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: EPA-EFE / JUSTIN LANE
Kuba kirim 216 petugas kesehatan ke Afrika Selatan untuk bantu perangi Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba mengirim 216 petugas kesehatan ke Afrika Selatan untuk membantu memerangi pandemi virus Covid-19. Pengiriman tenaga medis ini merupakan bagian dari solidaritas sosial dan diplomasi medis.

Kuba telah mengirim sekitar 1.200 tenaga medis ke sebagian besar negara-negara Afrika dan Karibia. Selain itu, Kuba juga mengirim tenaga medis ke negara-negara Eropa seperti Italia, yang sangat terpukul oleh pandemi virus korona.

Baca Juga

Kuba mengkonfirmasi 1.377 kasus virus Covid-19 dengan 51 kematian. Negara tersebut memiliki jumlah dokter per kapita tertinggi di dunia. Kuba terkenal dengan fokus pencegahan berbagai macam penyakit di dalam negeri, termasuk perawatan kesehatan yang berorientasi komunitas dan kesiapan untuk memerangi pandemi.

"Keuntungan dari Kuba adalah bahwa mereka adalah model kesehatan masyarakat, salah satu yang ingin kami gunakan," ujar Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize.

Afrika Selatan telah mencatat 4.361 kasus, dengan 86 kematian. Kuba dan Afrika Selatan memiliki hubungan khusus karena mendukung perang melawan apertheid, yakni konflik yang mencakup pasukan Kuba yang bertempur dan tewas di Angola selatan. Setelah Nelson Mandela dibebaskan dari penjara pada tahun 1990, ia berulang kali berterima kasih kepada pemimpin revolusioner Fidel Castro.

"Ini adalah masa solidaritas dan kerja sama. Jika kita bertindak bersama, kita dapat menghentikan penyebaran virus corona dengan cara yang lebih cepat dan lebih hemat biaya," ujar Dute Besar Kuba untuk Afrika Selatan, Rodolfo Benítez Verson.

Kuba telah mengirim pasukan tenaga medis ke sejumlah tempat bencana dan wabah penyakit di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin sejak 1959. Para dokter Kuba berada di garis depan dalam melawan kolera di Haiti dan ebola di Afrika Barat pada 2010.

Kuba juga mengirim dokter dengan imbalan uang tunai ke sejumlah lokasi terpencil dan miskin. Layanan medis telah menjadi komoditas ekspor dan menjadi sumber pendapatan utama selain pariwisata dan gula. Kuba memiliki lebih dari 37.000 tenaga medis yang tersebar di 67 negara di seluruh dunia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement