Senin 27 Apr 2020 05:55 WIB

KBRI Salurkan Bantuan Sosial ke WNI di Lebanon

Bantuan sosial dari KBRI diberikan kepada 160 WNI di Lebanon.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
  Penanganan pandemi Covid-19 di Lebanon, Jumat (18/4).
Foto: EPA-EFE/Nabil Mounzer
Penanganan pandemi Covid-19 di Lebanon, Jumat (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lebanon menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat Indonesia di Lebanon. Bantuan sosial tersebut diberikan kepada 160 WNI yang meliputi mahasiswa Indonesia di Lebanon, pekerja migran, serta warga Indonesa (WNI ) yang menikah dengan WN setempat.

Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari mengatakan kelompok sasaran bantuan merupakan kelompok yang paling rentan terdampak pandemi Covid-19 di Lebanon. Hal itu terutama karena pemerintah setempat membati pergerakan yang berimbas pada pendapatan WNI yang mayoritas bekerja pada sektor jasa.

Baca Juga

”Bantuan ini adalah bentuk perhatian Pemerintah Indonesia kepada Masyarakat Indonesia di Lebanon yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19,” kata Hajriyanto saat melepas penyaluran bantuan sosial kepada WNI dalam siaran pers yang Republika terima, Ahad (26/4).  

Bantuan Sosial yang disalurkan kali ini meliputi bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, sarden, mi instan, dan produk pencegahan Covid-19 seperti masker, hand-sanitizer, sabun cuci tangan,  dan multivitamin. Bantuan sosial disalurkan secara langsung oleh KBRI Beirut bekerja sama dengan mahasiswa Indonesia di Lebanon dan simpul-simpul WNI di setiap daerah.

“Kita akan terus memantau perkembangan situasi dan dampaknya bagi Masyarakat Indonesia di Lebanon khususnya selama masa pandemi ini. Sekiranya masih dibutuhkan, bantuan sosial akan kita teruskan hingga situasi membaik," kata Hajriyanto.

Sebelumnya pada 29 Maret 2020, KBRI Beirut juga telah memberikan sekitar 100 Paket Cegah Pandemi yang berisi masker, sabun cuci tangan, hand-sanitiser, dan multivitamin kepada WNI di Lebanon. Rangkaian kegiatan pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari langkah KBRI Beirut dalam upaya perlindungan WNI di Lebanon khususnya di tengah-tengah masa Pandemi Covid-19.

Selain program itu, KBRI Beirut juga terus meningkatkan komunikasi dengan WNI di Lebanon melalui media sosial maupun Whatsapp Group, serta memberikan imbauan kepada WNI untuk menaati imbauan pemerintah setempat dan menerapkan pola hidup bersih.  

Jumlah seluruh WNI di Lebanon mencapai 1.447 orang. Sebanyak 1.234 orang Pasukan Perdamaian di UNIFIL, 78 orang Mahasiswa Indonesia di berbagai universitas di Lebanon, dan 135 orang lainnya bekerja di sektor pemerintahan, organisasi internasional, sektor jasa, serta WNI yang menikah dengan warga setempat beserta keluarganya.

Sejak diumumkan kasus Covid-19 pertama di Lebanon pada tanggal 27 Februari 2020, jumlah total kasus wabah virus corona di Lebanon telah mencapai 704 kasus dalam waktu dua bulan. Sebanyak 24 orang di antaranya meninggal dunia, dan 143 orang lainnya telah sembuh.

Pemerintah Lebanon sudah menerapkan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Hal itu antara lain pemberlakuan jam malam, menutup penerbangan penumpang komersil internasional, dan meliburkan sekolah dan perguruan tinggi, serta menutup tempat umum serta pertokoan non-esensial. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement