Ahad 26 Apr 2020 20:31 WIB

Gubernur Ingatkan Perantau tak Mudik karena Sumbar 'Tutup'

Seluruh perbatasan ditutup, kendaraan umum maupun pribadi tidak bisa masuk.

Petugas kepolisian melakukan penyekatan atau pembatasan mobilitas jalan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Septianda Perdana
Petugas kepolisian melakukan penyekatan atau pembatasan mobilitas jalan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengingatkan perantau agar tidak mudik karena seluruh perbatasan provinsi itu ditutup untuk seluruh kendaraan. Penutupan itu berdasarkan Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Masa Mudik Lebaran Tahun 2020.

"Seluruh perbatasan kita tutup. Kendaraan umum maupun pribadi tidak bisa masuk. Kalau nekat mudik, nanti disuruh balik di perbatasan Sumbar," katanya usai meninjau perbatasan provinsi itu di Dharmasraya, Ahad (26/4).

Baca Juga

Dia mengatakan, permenhub itu mengatur khusus tentang larangan kendaraan yang keluar dan masuk daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Sumbar. Aturan itu sudah mulai diterapkan sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 dan bisa diperpanjang tergantung kebijakan dari pusat.

Sarana transportasi darat yang dilarang ialah kendaraan bermotor umum, dengan jenis mobil bus dan mobil penumpang, kendaraan bermotor perseorangan dengan jenis mobil penumpang, mobil bus, sepeda motor, kapal angkutan penyeberangan, kapal angkutan sungai dan danau.

Larangan itu dikecualikan untuk kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara Republik Indonesia, pejabat yang mengurus Covid-19, kendaraan dinas operasional dari TNI dan Polri. Pengecualian juga berlaku untuk kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, dan mobil jenazah serta mobil barang dengan tidak membawa penumpang.

Bagi pengendara yang nekat tetap masuk atau keluar Sumbar akan disuruh putar balik sesuai dengan aturan permenhub tersebut.

"Mulai besok, Senin (27/4), posko perbatasan akan dijaga aparat kepolisian dan TNI sehingga tidak ada yang bisa lolos lagi," ujarnya.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska meminta seluruh perangkat daerah yang terkait dalam penanganan Covid-19 semakin fokus dan benar-benar memberikan perhatian serius agar penyebaran pandemi virus corona tidak semakin meluas. "Kita jangan sampai lengah. Penyebaran virus ini sangat cepat. Saya minta semua gugus tugas gencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat benar-benar mengerti dan paham tentang bahaya penyebaran wabah Covid-19," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement