Ahad 26 Apr 2020 21:43 WIB

Pasien Positif Covid-19 Kepulauan Riau Bertambah

Saat ini, jumlah pasien positif di Kepulauan Riau mencapai 23 orang.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mencatat, pasien positif COVID-19 di Kota Tanjungpinang bertambah dua orang (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mencatat, pasien positif COVID-19 di Kota Tanjungpinang bertambah dua orang (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mencatat, pasien positif COVID-19 di Kota Tanjungpinang bertambah dua orang. Hal ini berdasarkan hasil tes PCR di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, jumlah pasien positif COVID-19 meningkat dari 21 menjadi 23 orang. Sebanyak dua pasien positif COVID-19 dirawat dan 13 pasien lainnya menjalani karantina, sedangkan pasien positif COVID-19 yang sembuh enam orang dan meninggal dunia dua orang.

Baca Juga

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Tanjungpinang 59 orang, 36 di antaranya sudah selesai dilakukan pengawasan. Kemudian orang dalam pemantauan (ODP) 186 orang, 165 di antaranya sudah selesai dipantau, orang tanpa gejala (OTG) 492 orang.

"Kami imbau kepada orang-orang yang pernah kontak dengan PDP agar melakukan karantina mandiri untuk memutus mata rantai penularan," kata Tjetjep, Ahad (26/4).

Ia mengatakan, jumlah pasien positif COVID-19 di Kepri 57 orang, tersebar di Tanjungpinang 23 orang, Batam 30 orang, Karimun 2 orang, dan Bintan 2 orang. Pasien positif COVID-19 di Batam yang sembuh dua orang dan meninggal lima orang, sedangkan pasien positif COVID-19 di Karimun yang sembuh satu orang.

"Pasien COVID-19 di Bintan meninggal dunia satu orang dan yang dirawat satu orang," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement