Ahad 26 Apr 2020 23:29 WIB

In Picture: Kerugian Pedagang Pasar Tanah Abang pada Pandemi Covid-19

.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pedagang tertidur di depan tokonya di pasar Tanah Abang pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana pasar tanah yang sepi pengunjung pada hari kedua dibulan suci Ramadan akibat pandemi COVID-19, Jakarta, Ahad (26/4). Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen yang biasanya pada bulan ramadan mampu menghasilkan 2 juta hingga 5 juta perhari kini hanya mampu mendapatkan 300 ribu perhari (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Tanah Abang dan bulan Ramadhan dua kata yang berarti melibatkan nilai transaksi penjualan besar. Namun pada bulan Ramadhan tahun ini kondisinya jauh berbeda.  

Menurut pedagang, pada bulan ramadan kali ini pendapatan sejumlah pedangan mengalami penurunan hingga 90 persen atau sekitar 300 ribu perhari.

Berdasarkan keterangan manajemen pemasaran pasar tanah abang kerugian pedagang pasar tanah abang akibat terhentinya aktivitas berdagang akibat pandemi covid 19 mencapai 4,8 triliun.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement