Senin 27 Apr 2020 06:09 WIB

Dalam Dua Pekan, Turki Berhasil Buat Ventilator Mekanis

Ventilator Turki akan diproduksi 5.000 perangkat pada akhir Mei.

Ventilator karya perusahaan dalam negeri Turki.
Foto: Alamy Photo (Hurriyetdailynews.com)
Ventilator karya perusahaan dalam negeri Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Hanya dalam waktu dua pekan, Pemerintah Turki telah berhasil meluncurkan pembuatan ventilator mekanis yang sangat penting untuk pengobatan Covid-19, penyakit yang mengancam jiwa masyarakat seluruh dunia. Pandemi virus corona membuat semua negara menghadapi kekurangan peralatan medis, termasuk alat pelindung diri (APD), respirator, dan masker.

Dengan napas pendek yang menjadi ciri khas penyakit Covid-19, wabah corona telah meningkatkan kebutuhan ventilator medis, yang mendorong perusahaan pertahanan, teknologi, dan otomotif di seluruh dunia untuk meneliti dan memproduksi perangkat tersebut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahkan menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan AS untuk mendorong perusahaan otomotif terkemuka General Motors memproduksi ventilator mekanis.

Di Turki, tiga perusahaan, terdiri produsen pesawat tanpa awak Baykar, raksasa industri pertahanan Aselsan, dan perusahaan peralatan Arçelik, telah memutuskan untuk mendukung produksi massal ventilator mekanik perusahaan Biosys bernama Biyovent.

Dikutip dari Daily Sabah, Biyovent dikembangkan setelah proses penelitian dan pengembangan selama lima tahun yang berlangsung antara 2012 dan 2017. Perusahaan memproduksi dan menjual 32 perangkat. Biosys meluncurkan proses produksi massal dan mengirimkan 100 perangkat pertama ke Rumah Sakit Kota Başakşehir, di Kota Istanbul, yang dibuka pekan lalu, untuk menangani pasien Covid-19.

"Setelah krisis Covid-19 dimulai, kami mulai bekerja mencoba membuat bagian-bagian penting dari perangkat secara lokal," kata Kepala Biosys Cemal Erdogan, merujuk pada fakta bahwa sebelumnya perusahaan medis mengimpor bagian-bagian perangkat tertentu, seperti sebagai katup dan chip dari negara lain.

Namun, akibat pandemi Covid-19, beberapa negara menghentikan atau membatasi ekspor barang-barang medis dan peralatan untuk mengamankan konsumsi internal, yang menyebabkan masalah bagi produsen Turki.

Cemal Erdogan mengatakan, saat ini, perangkat tersebut mencakup lebih 2.000 komponen, dengan hampir semua bagian, termasuk katup, telah diproduksi secara lokal. "Memproduksi perangkat ini membutuhkan kapasitas tinggi, rekayasa multidisiplin, dan tes kritis."

Kepala petugas teknologi Baykar, Selçuk Bayraktar mengatakan, ekspor perangkat, bahkan suku cadang dan peralatan uji, telah dilarang secara global. bagi sebagian besar negara, kata Bayraktar, langkah-langkah perlindungan yang diterapkan untuk mengakomodasi kebutuhan domestik telah menimbulkan banyak masalah, tetapi bagi Turki hal itu malah menjadi peluang.

Bukan hanya empat pemegang saham utama-Baykar, Aselsan, Arcelik, dan Biosys- tetapi insinyur dan perusahaan subkontraktor Turki juga mendukung proyek pembuatan ventilator di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdoğan.

"Ketika kami tidak dapat memperoleh pasokan untuk sejumlah sistem dari luar negeri, kami harus mulai mengembangkannya di dalam negeri. Dukungan subkontraktor kami sangat penting," kata Bayraktar.

Menurut Bayraktar, CEO perusahaan karet Tekno Kaucuk, Albert Saydam yang berstatus positif corona, bahkan menggunakan segala cara yang tersedia untuk mendukung produksi perangkat ventilator. Tekno Kauçuk, sambung dia,  membuat pabriknya tetap terbuka selama akhir pekan, demi memproduksi salah satu bagian perangkat ventilator.

Bayraktar menambahkan, Arçelik akan memproduksi 5.000 perangkat ventilator pada akhir Mei. Sementara Aselsan juga sedang dalam proses membangun jalur produksi, dan mencatat perusahaan akan terus bekerja dengan Boisys dan Aselsan untuk pengembangan semua sistem di sisi teknologi. "Saya pikir rahasia kesuksesan ini adalah rasa belas kasih, kebaktian, dan keadilan kita, yang merupakan nilai-nilai peradaban kita, khususnya diberikan pandemi seperti ini memberikan kesempatan sumber napas kepada kemanusiaan, yang memacu kami (membuat ventilator)."

Bayraktar mengatakan, pihaknya telah menyumbangkan 250 perangkat ke Kementerian Kesehatan Turki untuk digunakan di rumah sakit atau sebagian dikirim ke negara-negara sahabat yang membutuhkan. Sebelumnya, untuk membantu negara-negara lain, Turki juga telah meningkatkan produksi masker, sarung tangan, dan APD yang digunakan untuk domestik dan disumbangkan ke sejumlah negara, khususnya Spanyol, Italia, dan Inggris yang mencatat pasien positif corona menembus ratusan ribu orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement