Senin 27 Apr 2020 08:30 WIB

Warga Majalengka Masih Tarawih Berjamaah, Ini Kata Bupati

Bupati minta camat, desa, dan DKM menyosialisasikan Tarawih di rumah.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Muslimah shalat. (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Muslimah shalat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Pada awal Ramadhan ini, warga di sejumlah lokasi Kabupaten Majalengka masih melaksananakan sholat Tarawih berjamaah di masjid maupun ngabuburit (menunggu waktu berbuka). Padahal, Pemerintah Kabupaten Majalengka sudah mengeluarkan surat edaran tentang panduan ibadah Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 yang kini sedang berlangsung.

Menanggapi hal itu, Bupati Majalengka yang juga ketua gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Majalengka, Karna Sobahi, mengatakan sudah meminta kepada camat, desa, MUI, dan DKM agar bisa meneruskan surat edaran tersebut kepada masyarakat. Masyarakat diharapkan memahami kondisi serius bahayanya penularan Covid-19, yang tak mengenal watu, tempat, dan status orang.

Baca Juga

"Pemerintah hanya ingin rakyatnya selamat dan sehat. Makanya mari kita ikuti aturan dari pemerintah,’’ ucap Karna, ahir pekan kemarin.

Karna menyatakan, pemerintah tidak melarang sholat Tarawih, tetapi Tarawih kali ini diminta dilakukan di rumah karena sekarang dalam kondisi darurat. Saat dalam kondisi darurat, ajaran Islam sudah memberikan rukhsah (keringanan) sesuai dengan keadaan. "Tolong masyarakat harus paham dengan keadaan darurat,’’ kata Karna.

Imbauan anjuran ibadah Ramadhan di tengah pandemi Covid ini tidak hanya dari Pemkab Majalengka, tetapi juga dari WHO. Badan kesehatan di bawah naungan PBB itu telah menyiarkan sembilan anjuran umum yang ditujukan sebagai pedoman kegiatan sosial dan keagamaan di Indonesia selama bulan suci Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement