REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rafael Nadal mengaku sangat pesimistis terhadap kelanjutan musim turnamen tenis profesional yang telah terhenti karena pandemi virus corona.
"Dari sudut pandangku, aku sangat pesimistis jika sirkuit ini bisa melanjutkan aktivitas normalnya," kata petenis peringkat dua dunia itu dalam sesi chat virtual yang diselenggarakan oleh federasi tenis Spanyol RFET, Ahad (27/4).
Di tenis, kata dia, para petenis harus bepergian setiap pekan, tinggal di hotel, dan mengunjungi negara-negara yang berbeda. Bahkan untuk memainkan pertandingan tanpa penonton, harus melibatkan banyak orang.
"Di level internasional aku melihat satu masalah serius," kata Nadal seperti dilansir AFP yang dipantau di Jakarta, Senin (27/4).
Nadal pun berharap aturan pembatasan sosial bisa dilonggarkan secara bertahap. Namun ia mengaku paham jika situasi kesehatan global saat ini sedang serius.
"Kita telah menjalani satu setengah bulan yang sangat berat, dengan banyak kerugian yang tak tergantikan. Ini saat-saat menyedihkan ketika kalian harus melihat banyak orang meninggal," kata Nadal.
Nadal sebelumnya mengatakan di radio Spanyol bahwa menurut dia akan sulit untuk menghelat satu dari Grand Slam dalam jangka pendek atau menengah.
Nadal dengan pebasket Spanyol Pau Gasol sedang menggalang dana untuk membantu memerangi virus corona. Bersama para petenis lainnya seperti Roger Federer dan Novak Djokovic, Nadal merupakan salah satu penggagas rencana untuk mengumpulkan dana bagi para petenis berperingkat rendah yang mengalami masalah finansial di kala pandemi.