Senin 27 Apr 2020 09:50 WIB

Anggota Dewan Imbau Perantau Cirebon-Indramayu Jangan Mudik

Sampai saat ini sudah lebih dari 35 ribu pemudik tiba di Cirebon.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Kendaraan melintas di Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menyatakan volume kendaraan yang melintas Tol Cipali turun drastis hingga 40 persen imbas pembatasan aktivitas di luar rumah guna menangkal wabah COVID-19
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Kendaraan melintas di Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menyatakan volume kendaraan yang melintas Tol Cipali turun drastis hingga 40 persen imbas pembatasan aktivitas di luar rumah guna menangkal wabah COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah resmi melarang masyarakat untuk mudik lebaran 2020 ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani, mengimbau agar perantau asal Cirenon tidak mudik ke Cirebon

"Perantau asal Cirebon dan Indramayu yang tersebar di zona merah Covid-19 seperti Jabodetabek dan kota besar lainnya untuk tidak mudik lebaran.  Kalau cinta pada keluarga di rumah, pulangnya nanti setelah kondisi aman," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4).

Baca Juga

Netty mengatakan kemudahan akses transportasi melalui tol Cipali  membuat mobilitas penduduk tinggi. Bahkan, Pemerintah Cirebon melaporkan sampai saat ini sudah lebih dari 35 ribu pemudik tiba di Cirebon.

"Bayangkan, jika jumlah sebanyak itu dianggap sebagai ODP,  menjadi carrier  atau naik status menjadi PDP? Ini berbahaya dan patut menjadi perhatian bersama," tutur anggota komisi IX DPR RI tersebut 

Netty menjelaskan, data terbaru tercatat per 23 April, Kota Cirebon 316 ODP, 8 PDP, 4 positif dengan 1 meninggal dunia. Kabupaten Cirebon ODP 157 dengan 3 meninggal dunia, PDP 42 dengan 8 meninggal dunia, positif 6 dengan 2 meninggal dunia. 

Sedangkan Kabupaten Indramayu 637 ODP, 71 PDP dengan 21 meninggal dunia negatif, positif 2. Melihat grafik yang makin meningkat, Netty juga meminta masyarakat jujur saat berhadapan dengan petugas kesehatan. 

"Sampaikan apa adanya, jangan menutupi kebenaran. Kita belajar dari kasus diisolasinya 21 tenaga kesehatan RS Ciremai akibat pasien dan keluarga pasien yang tidak jujur saat berobat akibat sesak nafas setelah sebelumnya  kontak fisik dengan mayat pasien positif Covid-19," katanya. 

Legislator dapil Jabar VIII ini mengingatkan, bahwa Cirebon dan Indramayu memiliki kerentanan kondisi yang dapat memperparah paparan Covid-19. Misalnya, cukup banyaknya jumlah penduduk berusia lanjut, kesadaran warga akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan sanitasi lingkungan masih harus ditingkatkan dan Cirebon pun  termasuk wilayah dengan tingkat penyebaran TBC dan DBD cukup tinggi. 

"Kondisi ini menjadi faktor yang dapat memicu penyebaran Covid-19 jika banyak pemudik masuk ke Cirebon," ungkap wakil ketua Fraksi PKS tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement