REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Jutaan anak di seluruh Spanyol diizinkan bermain di luar rumah untuk pertama kalinya sejak pemberlakuan lockdown pada enam minggu lalu. Anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun diizinkan melakukan ativitas di luar rumah dalam pengawasan selama satu jam per hari antara pukul 09.00 hingga 21.00 waktu setempat.
Anak-anak tersebut hanya boleh bermain dalam radius satu kilometer dari rumah mereka dengan pengawasan orang tua atau orang dewasa. Setiap orang tua dapat menemani hingga tiga anak untuk bermain dan tetap mematuhi aturan jaga jarak sosial. Anak-anak itu tetap tidak diizinkan bermain di taman atau berbagi mainan dengan anak lainnya.
Langkah itu dilakukan ketika Spanyol mencatat angka kematian harian akibat virus corona terendah sejak lockdown diberlakukan pada 14 Maret. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian mencapai 288 orang.
"Ini luar biasa, saya tidak percaya ini sudah enam minggu. Anak-anak saya sangat aktif. Hari ini ketika mereka melihat pintu depan terbuka dan kami memberikan mereka skuter, mereka sangat senang," ujar Susana Sabate, seorang ibu dari anak laki-laki kembar berusia tiga tahun di Barcelona.
Seorang anak berusia 9 tahun, Lucia Ibanez keluar untuk berjalan-jalan dengan ibunya. Dia mengatakan telah merasakan udara segar pertama kalinya sejak "dikurung" di dalam rumah.
"Saya tidak pernah berpikir akan membolos sekolah, tapi saya benar-benar merindukannya." ujar Ibanez.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada hari Sabtu bahwa jika tren terus melambat dalam beberapa hari mendatang, orang dewasa akan diizinkan untuk berolahraga secara individual mulai 2 Mei. Sejauh ini, orang dewasa Spanyol hanya diizinkan keluar untuk berbelanja penting atau pergi bekerja.
Menteri Lingkungan Hidup, Teresa Ribera mengatakan, Spanyol secara bertahap akan membuka kembali kegiatan ekonomi dalam beberapa minggu mendatang. Pemerintah sangat menekankan pada sektor pariwisata yang menyumbang 12 persen dari PDB.
"Jika kita membuka (pariwisata) itu harus dengan keamanan total; sebagian besar pengusaha dan serikat pekerja sudah bekerja pada apa yang merupakan 'pariwisata aman' sehingga tidak perlu meningkatkan risiko kita," ujar Ribera.
Kepala kesehatan darurat Fernando Simon mengatakan, Spanyol harus berjaga-jaga terhadap gelombang baru virus korona. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan sistem kesehatan yang siap merespons datangnya gelombang kedua. Sebuah dokumen kementerian merekomendasikan bahwa daerah harus meningkatkan kapasitas perawatan intensif untuk mengatasi kemungkinan peningkatan kasus virus corona, ketika pelonggaran lockdown diberlakukan.