REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mendapatkan bantuan reagen Polymerase Chain Reaction (PCR) Kit dari pemerintah pusat sebanyak 41 ribu. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, reagen tersebut akan langsung didistribusikan ke enam laboratorium tes PCR yang ditunjuk untuk melakukan tes swab di Jatim.
Rinciannya, Institute of Tropical Disease (ITD)/RS Unair dengan kemampuan 166 tes per hari, serta Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya dengan kapasitas 186 tes per hari. Kemudian RSUD dr Soetomo dengan kapasitas 240-300 tes per hari.
Selanjutnya RS Universitas Brawijaya dengan kapasitas 100-150 tes per hari, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dengan kapasitas 186 tes per hari, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Surabaya sebanyak dengan kapasitas 50-100 tes per hari.
“Kapasitas lab di Jatim kini mampu melakukan 1.102 tes swab per hari dan stok reagen aman hingga 37 hari ke depan” kata Khofifah di Surabaya, Senin (27/4).
Khofifah menambahkan, 41 ribu PCR kit itu akan diutamakan bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti para tenaga medis. Selain itu juga bagi mereka yang berstatus PDP dan belum melakukan tes swab sebelumnya.
“Dengan tambahan bantuan reagen PCR kit ini kami berharap maka proses tes swab lewat dengan PCR bisa dilakukan dengan cepat. Dimana, kecepatan ini juga sangat mempengaruhi penanganan wabah Covid-19, dan tentunya juga bisa membuat masyarakat lebih tenang,” ujar Khofifah.
Khofifah melanjutkan, tambahan bantuan reagen PCR kit tersebut membuat wilayah setempat semakin siap melaksanakan PSBB. Karena, kata dia, saat inu, baik stok APD maupun reagen PCR kit yang dimiliki Jatim sudah mencukupi.