Senin 27 Apr 2020 11:41 WIB

Meksiko Kosongkan Pusat Penampungan Migran

Pengosongan pusat penampungan migran Meksiko untuk menahan penyebaran corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Petugas menyemprot disinfektan di sudut Kota Mexico City, Senin (6/4). Masalah keamanan merupakan salah satu tantangan Meksiko dalam menyediakan pasokan makanan.
Foto: AP Photo/Rebecca Blackwell
Petugas menyemprot disinfektan di sudut Kota Mexico City, Senin (6/4). Masalah keamanan merupakan salah satu tantangan Meksiko dalam menyediakan pasokan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO -- Meksiko hampir mengosongkan seluruh pusat-pusat penampungan migran milik pemerintah selama lima minggu terakhir, Ahad (26/4). Upaya itu dilakukan dengan mengembalikan migran ke negara asal agar dapat menahan penyebaran pandemi virus corona.

National Migration Institute (INM) mengatakan, untuk mematuhi pedoman kesehatan dan keselamatan, telah memindahkan migran dari 65 fasilitas migrannya sejak 21 Maret. Tempat tersebut menampung sebanyak 3.759 orang pada bulan lalu.

Baca Juga

INM menjelaskan, pusat migran dan tempat penampungan institut memiliki kapasitas total 8.524 ruang. Dalam minggu-minggu berikutnya, Meksiko telah mengembalikan 3.653 migran ke Guatemala, Honduras, dan El Salvador melalui jalan darat dan udara. Upaya itu membuat jumlah migran berkurang drastis dan  hanya menyisakan 106 orang saja di pusat-pusat itu.

Meski migran di pusat penampungan telah banyak dikembalikan, masih ada lusinan tempat perlindungan lainnya yang dikelola oleh berbagai organisasi keagamaan dan non-pemerintah di seluruh negeri. Migran yang tetap di pusat-pusat INM adalah para migran menunggu hasil permintaan suaka atau sidang pengadilan dan meminta izin untuk tinggal.

Sedangkan migran yang harus dipulangkan biasanya melakukan perjalanan secara ilegal. Mereka tertahan dan akhirnya harus kembali ke negara asal karena tidak memiliki dokumen pendukung.

Ahli migrasi di San Diego State University, Victor Clark Alfaro mengatakan, pengumuman itu berjalan seiring dengan kesiapan pemerintah Meksiko untuk menjaga jumlah migran tetap di bawah tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. "Hari ini, kebijakan Meksiko adalah menahan dan mendeportasi," katanya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement