Senin 27 Apr 2020 11:57 WIB

Pemerintah Diharapkan Beri Stimulus Pariwisata

Eksekutif bersama legislatif harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung berswafoto di kawasan objek wisata taman bunga celocia garden di Desa Alue Pit, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Aceh. Pemerintah diminta memberi stimulus bagi industri pariwisata guna bersiap bila wabah Covid-19 usai.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Pengunjung berswafoto di kawasan objek wisata taman bunga celocia garden di Desa Alue Pit, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Aceh. Pemerintah diminta memberi stimulus bagi industri pariwisata guna bersiap bila wabah Covid-19 usai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pariwisata jadi salah satu sektor industri yang terdampak pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah diminta menyiapkan stimulus bagi sektor ini agar industri ini bisa segera kembali bergerak pasca pandemi usai.

Anggota Komisi X DPR Illiza Sa'aduddin Djamal  berpandangan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seharusnya memberikan stimulus ekonomi dan keringanan kewajiban bagi para pekerja di industri pariwisata. Indonesia diperkirakan akan kehilangan devisa hingga Rp 140 triliun dari sektor pariwisata. 

Baca Juga

"Kerugian bukan hanya dari sisi devisa, namun juga hilangnya mata pencaharian. Di Jawa Barat saja misalnya, sekitar 33 ribu pekerja pariwisata yang terkena dampak corona ini," kata Illiza dalam keterangan tertulis, Senin (27/4).

Selain itu, ia menilai eksekutif bersama legislatif juga harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata pasca penyebaran Covid-19. Menurutnya menyiapkan imunitas dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi salah satu pondasi utama devisa negara. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah memprediksi pada 2021, industri pariwisata Indonesia akan booming. Menurut Illiza, jika tidak menyiapkan strategi yang tepat, Indonesia akan kehilangan momentum untuk membangkitkan kembali industri pariwisata sehingga peluang tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh negara lainnya.

Politikus PPP itu berharap agar para pekerja di industri pariwisata terus kreatif dan bersemangat serta memikirkan berbagai alternatif dan inovasi. Paling tidak untuk mencoba bertahan terlebih dahulu. 

"Kelola cash flow agar manajemen keuangan tetap bisa berjalan. Buat business plan yang adaptif dan tentukan skala prioritas untuk setiap action plan. Bukan tidak mungkin, di tengah kesulitan ini akan muncul peluang dan kesempatan baru," ucap Illiza.

Ia mengungkapkan Komisi X dengan Kemenparekraf juga intens berdiskusi untuk menyiapkan tiga tahapan pemulihan. Tahap pertama, fokus pemulihan lebih pada penyiapan program-program stimulus, relaksasi pajak, pelatihan online dan bantuan permodalan. Tahap kedua, akan fokus pada upaya pemulihan melalui penyiapan dan peningkatan kualitas destinasi wisata serta promosi wisata melalui berbagai kegiatan MICE dan event kreatif baik didalam maupun diluar negeri. 

"Pada tahap kedua ini, peran penting Pemda juga diharapkan," ungkap anggota DPR dapil Nanggroe Aceh Darussalam tersebut.

Lalu pada tahap ketiga, pemulihan akan fokus pada upaya normalisasi. Hal ini dilakukan dengan penguatan stimulus dan akses permodalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement