Senin 27 Apr 2020 13:50 WIB

Awal Puasa, Panen Buah di Selatan Sukabumi Masih Terkendala

Saat ini petani di selatan Sukabumi khususnya Surade banyak yang gagal panen

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Petani melon di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi memperlihatkan hasil panen buah melonnya, Senin (27/4).
Foto: istimewa
Petani melon di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi memperlihatkan hasil panen buah melonnya, Senin (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Hasil panen komoditas buah-buahan di selatan Kabupaten Sukabumi tidak maksimal akibat serangan hama. Padahal permintaan buah-buahan di pasaran sangat tinggi terutama di bulan puasa.

"Saat ini semangka, melon, dan blewah menjadi jenis buah-buahan yang dicari di pasaran," ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, H Sahlan kepada Republika, Senin (27/4). Hal ini sudah menjadi kebiasaan di bulan Ramadhan, buah-buahan seperti ini sebagai menu berbuka puasa atau sahur.

Namun kata Sahlan, petani di selatan Sukabumi khususnya Surade banyak yang gagal panen. Penyebabnya karena serangan organisme penganggu tanaman (OPT) terutama hama dan penyakit.

Sahlan menuturkan, untuk komoditas blewah dan semangka kebanyakan hasil panen gagal. Sehingga petani belum bisa memanfaatkan momen tingginya permintaan di bulan puasa. Namun ungkap Sahlan petani kembali berupaya menanam buah-buahan tersebut.  "Semangka waktu penenannya lambat dan paling di panen syawalan atau setelah lebaran," kata dia.

Sementara melon, seminggu sebelum puasa sudah bisa panen. Terakhir untuk blewah kebanyakan gagal karena virus dan penyakit.

Di sisi lain ungkap Sahlan, untuk tanaman padi di selatan sebagian sudah ada yang panen khususunya yang di huma atau ladang. "Kalau di sawah mulai pertengahan puasa sampai syawal Insya Allh mulai panen," kata dia.

Sahlan menuturkan, alhamdullilah hingga kini masih ada guyuran hujan untuk mengairi areal pertanian. Hal ini karena sebagian besar areal pertanian di selatan termasuk sawah tadah hujan.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya mengangkat potensi unggulan daerah. Beberapa yang coba dipromosikan adalah buah-buahan dan tanaman hias.

"Penentuan komoditas unggulan daerah merupakan salah satu faktor kunci pengembangan ekonomi daerah," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Selama ini Kabupaten Sukabumi memiliki pontensi wisata alam yang luar biasa.

Selain itu memiliki komoditas unggulan selain beras seperti sayuran serta bunga dan daunnya yakni sektor buah buahan juga menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Sukabumi antara lain manggis, pisang dan lain lain. Salah satu komoditas buah yang sedang di kembangkan di Desa Sukajaya Kecamatan/Kabupaten Sukabumi adalah buah melon.

Di mana untuk uji coba di tanam di lahan satu hektar dan hasilnya 36 ton per musim atau per 3 bulan. Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaepi mengatakan, ada dua varietas unggulan buah melon yang dimiliki Desa Sukajaya yaitu golden melon yang memiliki warna kulit kuning dan karibia melon yang memiliki serat dan berwarna hijau.

Deden menambahkan, untuk pemasaran pihaknya mengaku tidak merasa kesulitan. Selama 4 tahun silam pemdes bersama masyarakat dan Bumdes terus berupaya mengembangkan buah melon tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement