REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris Saint-Germain (PSG) dan Neymar tampaknya akan kembali bekerja sama meskipun atas alasan keadaan pandemi virus corona. Pasalnya, Neymar kesulitan untuk kembali ke klub lamanya, Barcelona. La Blaugrana diterpa krisis ekonomi yang membuat Neymar tertahan di PSG.
Dilansir dari laman Marca, Senin (27/4), PSG sadar bahwa akan sulit bagi Neymar untuk kembali ke Barcelona. Apalagi, harga yang ditawarkan akan sangat tinggi. Tidak ada klausul rilis dalam kontrak Neymar sehingga Barcelona harus hati-hati menghadapi Presiden PSG Nasser al-Khelaifi.
Neymar menandatangani kontrak pada 3 Agustus 2017. Peraturan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberikan masa perlindungan selama tiga tahun. Karena itulah, jika kontraknya dilanggar, kompensasi dapat ditentukan oleh FIFA. Tentunya pelanggar mendapatkan sanksi.
Sanksi bisa saja berupa larangan transfer klub selama dua tahun. Sementara itu, pemain bisa diskors bermain hingga enam bulan lamanya.
Neymar bisa melanggar kontraknya dan bergabung dengan tim lain. Namun, PSG harus memulai prosedur FIFA untuk mengeklaim pembayaran.
Musim lalu PSG tidak menerima tawaran Barcelona. Namun, akibat pandemi virus corona, PSG akan melunak, termasuk dalam melepas pemainnya.