REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum bisa memastikan kelanjutan kompetisi yang ditunda hingga akhir Mei akibat pandemi virus corona. Selain itu, PSSI pesimistis bisa melanjutkan kompetisi tanpa penonton seperti yang sedang dipertimbangkan oleh federasi sepak bola di beberapa negara Eropa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Prancis.
Sementara di kawasan Asia, Korea Selatan dikabarkan akan jadi negara pertama yang akan melakukannya. Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi menyatakan kembali apa yang telah dikatakan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bahwa sulit untuk memastikan para suporter Indonesia tidak datang ke stadion saat klub idolanya sedang bermain.
Menurut Yunus, fanatisme suporter Indonesia terhadap klub kebanggaannya sangat tinggi. Sehingga, lanjut dia, meskipun suporter tidak bisa menyaksikan langsung dari dalam stadion, besar kemungkinan para suporter tetap nekat datang dan membuat kerumunan massa di luar stadion.
"Jadi ada kekhawatiran jika kompetisi tetap dilanjutkan meski tanpa penonton, tidak ada yang bisa menjamin suporter tidak datang ke stadion walaupun hanya di luar," kata Yunus kepada Republika.co.id, Senin (27/4).
Namun, Yunus memastikan sampai saat ini belum ada keputusan yang diambil oleh PSSI. Dia menegaskan, federasi akan selalu sejalan dengan keputusan pemerintah terkait penanganan virus corona.
Sejauh ini, PSSI masih menunggu dan melihat perkembangan kondisi terayar dari pemerintah. Yunus tak bisa berandai-andai tentang kelanjutan kompetisi musim 2020, apakah akan dilanjutkan secara normal, tanpa penonton, atau dihentikan sama sekali. Di sisi lain, Yunus mengungkapkan akan ada rapat komite eksekutif (Exco) PSSI dalam waktu dekat untuk membahas segala kemungkinan yang ada terkait kelanjutan kompetisi.