Senin 27 Apr 2020 17:06 WIB

Aldila Sutjiadi Lewatkan 3 Turnamen Akibat Covid-19

Di level senior, Dila pertama kali mewakili Indonesia setelah mendapatkan wild card .

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi memukul bola.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi memukul bola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi harus memaksa dirinya istirahat sejenak dari turnamen tenis yang diikutinya. Hingga saat ini, ia sudah melewatkan tiga turnamen internasional yang sudah ditetapkan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF).

 

Kabarnya hal ini akan berlangsung hingga Juli mendatang. Namun, Aldila berpendapat semuanya bergantung pada situasi dunia ke depan. Saat ini, petenis berusia 24 tahun itu masih tetap latihan dan menjaga kondisi fisik. Ia siap jika sewaktu-waktu turnamen diizinkan berlangsung.

 

"Sekarang kegiatannya hanya latihan dan di rumah saja dan tidak intens seperti ketika ada turnamen. Latihan tenis hanya pagi hari dan tetap menjaga jarak di lapangan tenis. Lalu, masih latihan fisik tapi di rumah latihannya," kata Aldila dikutip dari laman Kemenpora, Senin (27/4).

 

Dalam menjalankan program latihan, Aldila mengikuti instruksi yang diberikan oleh pelatih. "Kadang juga ada zoom meeting bersama pelatih fisik untuk supervisi jarak jauh. Selain itu, pasti selalu di rumah, tidak pergi-pergi lagi. Kalau di rumah saya lagi senang masak, belajar main gitar dan nonton netflix," ujar Dila.

 

Di level senior, Dila pertama kali mewakili Indonesia setelah mendapatkan wild card untuk berlaga di babak utama Kejuaraan Profesional, Pro Circuit yang berlangsung di Sri Lanka. Atlet muda ini memiliki target untuk dapat bertanding di Australian Open, French Open (Roland Garros), Wimbledon, serta US Open.

 

Keempat ajang tersebut adalah kompetisi mayor tenis dunia. Untuk dapat bertanding di ajang grand slam, Dila memfokus menaikkan ranking dengan berpartisipasi di turnamen sebanyak mungkin.

"Untuk ke depannya, saya masih mau menjadi atlet profesional. Jadi saya masih mau berjuang terus dan mencoba mencapai target di tenis. Saya akan terus berlatih dan mengikuti kejuaraan internasional agar bisa menaikkan ranking dan bisa masuk ke grand slam yang empat itu," jelas Dila.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement