REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan perbincangan melalui telepon membahas hubungan persahabatan kedua negara, Senin (27/4). Keduanya menekankan hubungan dan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Iran terlebih di masa pandemi corona ini.
Dilansir laman ISNA, pada awal panggilannya Rouhani mengucapkan selamat menikmati bulan suci Ramadhan kepada pemerintah dan bangsa Indonesia. Dia menyatakan harapannya agar Ramadhan kali ini membawa berkah terbaik bagi semua umat Islam.
Selain itu, kedua presiden juga berbicara soal pandemi virus corona tipe baru atau covid-19 yang mewabah di seluruh dunia termasuk di kedua negara ini. Keduanya juga berencana melakukan kerja sama melawan virus serta berbagi pengalaman dan pencapaian ilmiah serta pengembangan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
Rouhani mengatakan Republik Islam Iran telah mencapai kesuksesan yang baik di bidang sains dan terkologi dalam menghadapi Covid-19. Termasuk memasok dan membuat seperti alat uji, ventilator, CT scan, dan masker N95. "Kami siap untuk bekerja sama dan berinteraksi dengan Indoensia dalam kasus ini," kata Rouhani.
Mengacu pada hubungan persahabatan dan sejarah antara kedua negara, Presiden Iran dan Indonesia menyatakan harapan bahwa penyelenggaraan pertemuan ke-13 Komisi Gabungan Kerja Sama antara kedua negara akan mempercepat implementasi perjanjian antara Iran dan Indonesia.Dengan demikian semakin memperdalam hubungan persahabatan antar kedua negara.
Rouhani juga menyinggung tentang sanksi AS terhadap negaranya. Menurutnya sanksi AS terhadap Iran bertentangan dengan hak asasi manusia yang fundamental. "Oposisi ilegal dapat berbahaya dalam kondisi ketika semua negara di dunia memerangi virus corona," katanya.
Presiden Jokowi juga menyatakan kepuasan dengan keberhasilan Iran dalam perang melawan Covid-19. "Hari ini, virus corona telah menciptakan kondisi sulit bagi dunia dan dalam situasi saat ini, semua negara, terutama negara-negara Islam, harus saling membantu," kata Presiden Joko Widodo.