REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan, merupakan salah satu kebutuhan logistik yang menjadi perhatian PT Pertamina (Persero) dalam menyalurkan bantuan penanganan pandemik Covid-19.
APD digunakan untuk melindungi tenaga medis yang melakukan penanganan di rumah sakit rujukan maupun berbagai fasilitas kesehatan. Kali ini Pertamina menyalurkan bantuan APD bagi Rumah Sakit, Klinik maupun Puskesmas yang merupakan fasilitas kesehatan pertama, rujukan bagi para pengguna BPJS, di wilayah Kabupaten Bogor.
Bantuan berupa 500 APD disposable, 50 pasang sepatu booth medik, 10 Set APD lengkap, 50 Masker KN-95, serta 20 botol hand sanitizer. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Corporate Secretary Pertamina Tajudin Noor kepada Iryanto Direktur Eksekutif Yayasan Bhakti Suratto dan dr Hasanah, Kepala Klinik Rumah Sehat Cikeas (RSC).
Dr Hasanah menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. Selain akan dimanfaatkan di Rumah Sehat Cikeas (RSC), bantuan juga akan dibagikan ke beberapa fasilitas kesehatan lainnya yang berada di sekitar Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Cileungsi, Caringin, Dramaga, Ciampea, Cibinong, Citereup, Cariu, Klapanunggal dan Bojong Gede.
“Bantuan Pertamina sangat bermanfaat bagi kami karena Rumah Sehat Cikeas juga merupakan faskes tingkat pertama yang melayani pasien BPJS di wilayah ini," tuturnya. Tajudin Noor berharap, bantuan Pertamina tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi para tenaga kesehatan baik dokter dan paramedis di wilayah Kab. Bogor.
Dia menambahkan, kontribusi Pertamina bagi masyarakat dalam kondisi pandemik Covid-19 diwujudkan melalui program kemitraan, dengan menggandeng usaha mikro menengah binaan Pertamina untuk memproduksi peralatan kesehatan, seperti masker kain, face shields, produk wastafel dan produk pangan. Selain itu, program bina lingkungan di bidang kesehatan dengan menyalurkan bantuan APD dan alat kesehatan bagi fasilitas kesehatan. "Pertamina senantiasa berkomitmen untuk hadir melayani masyarakat, baik dalam pelayanan energi maupun sosial," pungkas Tajudin.