REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kondisi kesehatan Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul kembali tidak stabil sejak tiga hari lalu. Padahal sebelumnya kondisi Syahrul mulai membaik.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Senin (27/4), mengatakan kondisi Syahrul yang sejak 11 April 2020 dirawat di ruang ICU RSUP Kepri perlahan-lahan tidak membaik, padahal alat terapi ginjal rencananya pada Jumat pekan lalu akan dicopot karena kondisinya saat itu mulai membaik.
"Kondisi Pak Syahrul drop lagi sehingga peralatan medis tetap dipasang di tubuhnya," ujar Tjetjepyang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri.
Alat terapi ginjal (CRRT) pada Jumat pekan lalu akan dilepas karena ginjalnya mulai berfungsi. Alat ventilator untuk membantu pernafasan Syahrul juga rencananya dilepas bila kondisinya semakin membaik.
"Ya, awalnya fungsi ginjal membaik, sistem pernafasan pun menunjukkan membaik. Tetapi ternyata kondisinya berubah menjadi tidak stabil," katanya.
Tjetjep mengatakan sebagian peralatan medis yang digunakan untuk merawat Syahrul berasal dari Rumah Sakit Awal Bros Batam, termasuk tim medisnya. "Rencananya Pak Syahrul akan dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta, namun kondisinya tidak memungkinkan untuk diberangkatkan. Namun akhirnya, peralatan medis yang dibutuhkan dapat dipinjam dari Rumah Sakit Awal Bros Batam sehingga Pak Syahrul belum perlu diterbangkan ke Jakarta," ucapnya.
Berdasarkan data Antara, Syahrul dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) sejak Sabtu (11/4). Dua hari kemudian tim medis menyatakan Syahrul terinfeksi Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. Selain Syahrul, istri dan cucunya juga terinfeksi Covid-19. Bahkan dokter pribadi mereka juga tertular Covid-19.
Sementara anggota keluarga yang lainnya negatif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan pertama melalui PCR. Pemeriksaan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan mereka tidak tertular Covid-19.