REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kota Tokyo mengkonfirmasi 39 kasus baru positif Covid-19 pada awal pekan ini. Gubernur Tokyo Yuriko Keiko mengatakan angka ini paling sedikit apabila dibandingkan sejak empat pekan yang lalu atau terhitung 30 Maret 2020.
Walaupun demikian, Keiko menekankan bahwa situasi ini tidak memberikan dasar untuk merasa optimis. Ia mengatakan, jumlah itu biasanya rendah pada hari Senin karena lebih sedikit sampel uji yang dimasukkan.
"Kami tidak dapat membiarkan penjagaan kami lengah," kata Keiko.
Hal serupa dikatakan Profesor Universitas Hokkaido, Hiroshi Nishiura yang merupakan pakar penyakit menular. Ia mengungkapkan, laju penurunan kasus positif cenderung lambat.
Jepang mengumumkan keadaan darurat di Tokyo, episentrum Covid-19 negara itu. Keadaan darurat juga dilakukan di enam wilayah lainnya pada 7 April yang kemudian diperluas secara nasional.
Berdasarkan informasi dari stasiun penyiaran publik NHK, Jepang secara keseluruhan memiliki 13.504 kasus yang terkonfirmasi dan 377 kematian. Di Tokyo, total 3.947 kasus telah dikonfirmasi.
Sekolah-sekolah juga ditutup dalam rangka mengurangi penyebaran virus ini. Gubernur Perfektur Jepang Barat Osaka, Hirofumi Yoshimura mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan untuk mulai tahun sekolah Jepang pada September, berubah dari biasanya yaitu April.