Senin 27 Apr 2020 21:44 WIB

Pasien Covid-19 di Banyumas Menjadi 37 Orang

Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Banyumas masih terus bertambah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Penanganan pasien terdampak virus corona. Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Banyumas masih terus bertambah. Ilustrasi.
Foto: VOA
Penanganan pasien terdampak virus corona. Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Banyumas masih terus bertambah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Banyumas masih terus bertambah. Terakhir, pihak gugus tugas Covid-19 Banyumas mendapat laporan hasil tes swab yang menyebutkan adanya dua tambahan pasien yang positif Covid-19.

''Hasil test swab ini karena terima baru tadi malam. Hasilnya menyebutkan ada dua pasien yang positif,'' jelas Bupati Banyumas Achmad Husein, Senin (27/4).

Baca Juga

Dengan penambahan ini, maka jumlah keseluruhan pasien Covid-19 di Kabupaten Banyumas hingga saat ini mencapai 37 orang. Dari jumlah itu, 29 orang masih dirawat, lima orang sembuh, dan tiga orang meninggal dunia.

Menurut Bupati, tambahan dua PDP yang positif Covid-19 merupakan pasien yang ikut pergi menghadiri ijtima' ulama di Gowa Sulawesi Selatan. Keduanya merupakan warga yang tinggal dalam satu pesantren di wilayah Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan.

Sebelumnya, Pemkab juga menerima laporan hasil pemeriksaan tes swab berupa tambahan dua orang positif Covid-19. Keduanya merupakan ibu dan cucu warga Berkoh. ''Suami ibu ini sudah meninggal sebelum 24 jam perawatan. Namun hasil test swab almarhum menunjukkan hasil positif,'' katanya.

Data di Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banyumas menyebut hingga saat ini tercatat ada sebanyak 171 orang berstatus PDP. Dari jumlah tersebut sebanyak 57 dirawat, 97 hasil lab dinyatakan negatif, 11 orang masih menunggu hasil lab, dan enam meninggal dunia. Sedangkan untuk yang berstatus ODP ada sebanyak 2.037 orang dengan 1.790 orang sudah selesai masa pemantauan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement