Selasa 28 Apr 2020 03:45 WIB

Omzet Penjual Takjil Turun Terdampak Corona

Banyak penjual takjil di Sukabumi absen berjualan karena sepinya pembeli

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Christiyaningsih
Banyak penjual takjil di Sukabumi absen berjualan karena sepinya pembeli akibat pandemi corona. Ilustrasi.
Foto: Antara/Siswowidodo
Banyak penjual takjil di Sukabumi absen berjualan karena sepinya pembeli akibat pandemi corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Di bulan Ramadhan, suasana jalan Dago atau Ir Djuanda di Kota Sukabumi biasanya ramai dengan keberadaan penjual takjil atau makanan berbuka puasa. Namun pada tahun ini kondisinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.

Kini jumlah penjual takjil jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Dari pantauan hanya terlihat makanan takjil kolak pisang, gorengan, hingga minuman buah atau sop buah.

Baca Juga

"Saya sudah lima tahun jualan takjil di Jalan Dago, tahun ini paling sepi,'' ujar pedagang kolak pisang dan bubur sumsum di Jalan Dago bernama Suharjoni, Senin (27/4). Biasanya pada pukul 16.30 WIB sudah ramai warga yang berburu takjil.

Namun kini pembeli yang datang hanya sedikit. Sejak awal Ramadhan, omzet penjualan kolak pisang dan bubur sumsum turun hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.