REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat yang tinggal di pegunungan dan perbukitan meningkatkan kewaspadaan longsor dan pergerakan tanah sehubungan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Imbauan ini untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin (27/4).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan cuaca buruk melanda wilayah Banten, termasuk Kabupaten Lebak. Potensi cuaca buruk tersebut dapat menimbulkan bencana alam, terutama longsor dan pergerakan tanah.
Karena itu, BPBD Lebak menyampaikan peringatan imbauan agar masyarakat dapat mewaspadai bencana alam tersebut. Apalagi, ribuan kepala keluarga banyak yang tinggal di permukiman yang menjadikan langganan bencana alam, seperti bantaran sungai dan perbukitan, termasuk di kaki Gunung Halimun Salak.
"Kami tak henti-hentinya melakukan imbauan jika cuaca buruk agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Menurut dia, curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di Kabupaten Lebak sejak siang hingga malam. Namun, BPBD Lebak belum menerima laporan adanya bencana alam yang menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan infrastuktur.
Selama ini, pihaknya tetap mengoptimalkan petugas kebencanaan dan relawan untuk melakukan piket di Posko Utama selama 24 jam. BPBD Lebak juga menyiapkan peralatan evakuasi dan persediaan logistik untuk mengantisipasi terjadi bencana alam.
Selain itu juga menjalin koordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas PUPR, PLN, Polri, TNI, Dinas Kesehatan juga relawan PMI, Tanggana dan Lembaga Kemanusian. "Kami terus berkoordinasi untuk penanganan bencana alam itu," katanya.