Selasa 28 Apr 2020 03:17 WIB

Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Jatim Naik

Pasien positif Covid-19 di Jatim bertambah 11 orang.

Red: Nur Aini
Petugas memeriksa suhu tubuh dan dokumen izin warga yang berniat keluar batas zona isolasi wilayah yang diberlakukan di Desa Jabalsari, Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (26/4/2020). Pemerintah daerah setempat memutuskan pemberlakuan isolasi wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol terhitung sejak Jumat (24/4/2020) setelah melakukan rapid test massal terhadap 900 warga dan 16 diantaranya diindikasi positif COVID-19
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Petugas memeriksa suhu tubuh dan dokumen izin warga yang berniat keluar batas zona isolasi wilayah yang diberlakukan di Desa Jabalsari, Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (26/4/2020). Pemerintah daerah setempat memutuskan pemberlakuan isolasi wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol terhitung sejak Jumat (24/4/2020) setelah melakukan rapid test massal terhadap 900 warga dan 16 diantaranya diindikasi positif COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur pada Senin (27/4) bertambah 11 orang sehingga secara keseluruhan mencapai 796 orang.

"Saat ini, total pasien positif Covid-19 di Jatim berjumlah 796 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin malam.

Baca Juga

Dari tambahan 11 pasien positif Covid-19 itu, di Kota Surabaya sebanyak lima orang, satu orang dari Sidoarjo, tiga orang dari Magetan dan dua orang dari Jember. Kemudian, data pasien sembuh Covid-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 144 orang atau bertambah empat orang dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 140 orang.

"Alhamdulillah, hari ini ada empat tambahan pasien sembuh, yakni satu orang dari Surabaya, dua orang dari Situbondo dan satu orang dari Ponorogo," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Secara persentase, kata dia, tingkat kesembuhan angkanya mencapai 18,09 persen. Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim saat ini mencapai 89 orang (11,18 persen) atau bertambah satu orang, yakni dari Surabaya.

"Kami ikut berduka dan semoga almarhum almarhumah mendapat tempat di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan selalu diberi kesabaran," kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu kembali mengimbau masyarakat agar tetap tenang dengan tetap mematuhi aturan-aturan yang sudah ditetapkan. "Jangan sampai dihentikan physical distancing atau jaga jarak, lalu tetap biasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," kata Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Sementara itu, warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 2.769 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 2.681 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 18.509 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya sejumlah 18.350 orang.

Terkait status daerah terjangkit atau zona merah, saat ini sebanyak 34 daerah atau hanya menyisakan empat daerah yang di wilayah setempat yang tidak ada kasus positif Covid-19. Keempat daerah tersebut adalah Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Sampang.

Berikut sebaran jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim (Hingga Senin, 27 April 2020, pukul 17.00 WIB).

1. Kota Surabaya 372 orang (bertambah lima orang dibanding sehari sebelumnya)

2. Sidoarjo 81 orang (bertambah satu orang)

3. Magetan 33 orang (bertambah tiga orang)

4. Lamongan 32 orang

5. Kabupaten Malang 28 orang

6. Kabupaten Kediri 25 orang

7. Gresik 22 orang

8. Tulungagung 18 orang

9. Kabupaten Probolinggo 17 orang

10. Lumajang 17 orang

11. Kota Malang 14 orang

12. Situbondo 12 orang

13. Kabupaten Pasuruan 12 orang

14. Nganjuk 10 orang

15. Ponorogo 9 orang

16. Bangkalan 9 orang

17. Kota Kediri 9 orang

18. Jember 9 orang (bertambah dua orang)

19. Bojonegoro 8 orang

20. Jombang 7 orang

21. Pamekasan 7 orang

22. Kabupaten Blitar 6 orang

23. Kabupaten Mojokerto 6 orang

24. Kota Probolinggo 5 orang

25. Kabupaten Madiun 4 orang

26. Sumenep 4 orang

27. Kota Pasuruan 4 orang

28. Banyuwangi 3 orang

29. Tuban 3 orang

30. Kota Batu 3 orang

31. Bondowoso 2 orang

32. Trenggalek 2 orang

33. Pacitan 2 orang

34. Kota Blitar 1 orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement