REPUBLIKA.CO.ID, ALMATY -- Kazakhstan akan melonggarkan sejumlah pelarangan terkait virus Covid-19 dalam beberapa hari ke depan. Di sisi lain, Kazakhstan telah memperpanjang status darurat hingga 11 Mei.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev, Senin (27/4), mengutip reuters. Dia menyebut negara Asia Tengah dengan 19 juta penduduk itu terutama akan memperbaharui penerbangan-penerbangan antara dua kota utamanya terhitung 1 Mei.
Status darurat yang diumumkan pada pertengahan Maret akibat pandemi COVID-19 seharusnya berakhir pada 30 April mendatang. Kazakhstan mengkonfirmasi adanya 2.780 kasus COVID-19 dan 25 orang meninggal dunia akibat virus itu
"Kazakhstan belum melewati tahapan puncak penyebaran," kata Tokayev.
Namun dia mengatakan akan membiarkan status darurat berlalu pada 11 Mei, kecuali ada penyebaran massal baru. Dia juga meminta kementerian kesehatan setempat untuk meningkatkan volume tes menjadi 20.000 hingga 25.000 tes per hari. Kazakhstan, yang berbatasan dengan China dan Rusia, sejauh ini telah melakukan 180.000 tes dalam waktu 40 hari.