REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Nasib Liga Belgia belum bisa dipastikan setelah klub-klub peserta menunda untuk memutuskan penghentian kompetisi pekan depan. Keputusan klub Liga Belgia itu pun membuka pintu kompetisi dilanjutkan kembali.
Sebelumnya, pada awal April, 24 klub Liga Pro Belgia dari dua divisi teratas sudah sepakat menghentikan kompetisi musim ini akibat pandemi corona. Belgia menjadi liga pertama di Eropa yang memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi, yang diputusakan oleh dewan Pro League. Bahkan, Club Brugge sudah dideklarasikan sebagai juara Dividi Satu A atau Jupiler League, kompetisi tertinggi di Belgia.
Namun, teguran UEFA membuat keputusan ini ditinjau ulang. Klub-klub akan mendiskusikan kembali keputusan soal penghentian kompetisi. Namun, dinamika berkembang karena Liga Belanda sudah mendapatkan "restu" menghentikan kompetisi akibat aturan pemerintah. Hal ini tampaknya memengaruhi Liga Belgia.
Dikutip dari Sky Sports, Selasa (28/4), pemungutan suara untuk mengakhiri musim kompetisi 2019/20 direncanakan digelar 4 Mei. Pasalnya, liga membutuhkan kejelasan terhadap kemungkinan pengenduran aturan lockdown.
Sementara itu, dua divisi teratas Republik Cheska akan berencana dimulai lagi pada 25 Mei setelah pemerintah mengendurkan larangan aktivitas untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pengumuman dari Belgia dan Republik Cheska datang tiga hari setelah Liga Belanda dihentikan secara permanen, tetapi diputuskan tanpa juara. Selain itu, tidak akan ada promosi atau degradasi dari klub papan atas, menyusul kesepakatan yang diraih dari pertemuan video antara FA Belanda (KNVB) dan klub.