REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Rencana kompetisi Bundesliga 2019/2020 untuk kembali bergulir pada 9 Mei mendapat penolakan. Alasan risiko kesehatan yang muncul menjadi dasar penolakan tersebut.
Seorang ahli virologi Jerman, Profesor Uwe G. Liebert, memperingatkan langkah-langkah kebersihan yang diusulkan otoritas Liga Jerman tidak cukup untuk menjamin keselamatan mereka yang terlibat.
"Kami tidak tahu tentang efek jangka panjang dari suatu penyakit dengan Covid-19," kata Liebert, merujuk pada kematian seorang berusia 31 tahun tanpa masalah kesehatan yang mendasari penyakit tersebut kepada Mitteldeutsche Zeitung dikutip Sport Ndtv, Selasa (28/4).
Meski nantinya Bundesliga akan menggelar pertandingan tanpa kehadiran penonton, Liebert menilai langkah-langkah kebersihan yang diusulkan liga masih tidak cukup untuk menjamin keselamatan para pemain dan staf tim.
Lebih lanjut, kepala Institute of Virology di University of Leipzig mengatakanm rencana liga untuk mengkarantina setiap pemain yang dinyatakan positif terkena virus itu tidak akan berjalan baik. Sebab infeksi corona baru dapat dideteksi setelah 48 jam ke depan.
"Dari sudut pandang saya, semua orang yang kontak dengan pemain sepak bola adalah kontak tingkat pertama," katanya, mengacu pada label pusat kendali penyakit yang ditulis oleh Robert Koch Institute untuk orang-orang ditutup kontak selama lebih dari 15 menit.
"Jadi semua orang harus masuk karantina, mungkin juga tim lawan," kata dia.
Pada Senin (27/4) waktu setempat, hampir 160 ribu kasus virus corona tercatat di Jerman. Hampir 6.000 kematian di sana dikaitkan dengan virus asal Wuhan China, menurut laporan Universitas Johns Hopkins.
Jumlah sebenarnya infeksi virus corona kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak yang belum diuji. Penelitian juga menunjukkan orang dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.
Di sisi lain, beberapa kelompok penggemar juga menentang rencana untuk melanjutkan musim. Adapun serikat polisi telah memperingatkan bahwa para pendukung tidak dapat berkumpul di luar stadion jika mereka tidak diizinkan untuk hadir ke dalam stadion.