REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Tahun lalu, Hyundai sempat memperkenalkan konsep mobil listrik dengan nama Hyundai 45. Tahun ini, pabrikan Korea itu kembali memperkenalkan konsep mobil listrik dengan nama Hyundai Prophecy.
Kedua mobil konsep itu pun mendapat respons yang cukup positif karena memiliki keunikan desain yang kuat. Dilansir dari Car Advice pada Senin (27/4), hal itu pun membuat Hyundai percaya diri untuk membawa produk itu kedalam lini produksi.
Senior Vice President Hyundai, SangYup Lee mengatakan, sesuai dengan jadwal peluncuran mobil konsepnya, maka Hyundai 45 nantinya akan dihadirkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti oleh Hyundai Prophecy.
Diperkirakan, Hyundai 45 akan mulai dipasarkan pada akhir tahun ini. Pada Februari lalu, Hyundai pun diketahui telah melakukan uji coba untuk produk ini. Kemudian, Hyundai Prophecy baru mulai dipasarkan pada 2021 dan akan hadir sebagai pengganti Hyundai Ioniq.
Kedua mobil ini pun dihadirkan sebagai mobil pertama Hyundai yang tampil dengan folosofi desain terbaru. "Kedua mobil ini memiliki desain yang berbeda dan fungsi yang berbeda. Tapi, kedua mobil ini dihadirkan dalam satu tim," kata SangYup Lee.
Dari sisi desain, Hyundai 45 sendiri merupakan sebuah mobil SUV yang hadir dengan garis desain unik dan tegas. Sepertinya, ini akan jadi salah satu tulang punggung masa depan Hyundai mengingat saat ini memang pasar jauh lebih tertarik dengan mobil SUV atau crossover.
Tapi, Hyundai juga tak ingin mengacuhkan pasar sedan yang tetap memiliki penggemar loyalis. Oleh karena itu, jenama ini pun menghadirkan Hyundai Prophecy yang dikemas dalam format sedan empat pintu yang mengusung filosofi desain sensuous sportiness.
Berbeda dengan Hyundai 45, Hyundai Prophecy tampil unik berkat desain body dengan lekukan lembut layaknya sebuah kurva. Artinya, konsep desain ini pun jauh berbeda dengan Hyundai 45 yang cenderung menonjolkan garis-garis tegas.
Di satu sisi, meski kedua mobil ini hadir dalam fungsi dan desain yang berbeda, tapi Hyundai sengaja menanamkan satu kesamaan dari sisi pencahayaan. Karena, kedua mobil ini sama-sama menonjolkan keunikan yang kental berkat penerapan lampu depan dan stoplamp yang futuristik. Mengingat, seluruh lampu yang digunakan merupakan lampu yang menerapkan teknologi integrated pixel.
"Kami menonjolkan konsistensi lewat desain lampu ini. Teknologi yang diterapkan pada lampu ini pun sekaligus menjadi sebuah pesona yang tersembunyi," ujarnya.
Hingga saat ini, Hyundai belum mengungkap detail powertrain dari kedua mobil ini. Satu hal yang telah dipastikan oleh Hyundai adalah bahwa pabrikan itu berkomitmen untuk serius menyambut era mobil listrik. Oleh karena itu, Hyundai pun akan menghadirkan 44 mobil listrik dan hybrid secara bertahap hingga 2025.