Selasa 28 Apr 2020 08:38 WIB

Trafik Tol di 3 Wilayah Ini Turun Hingga 60 Persen

Lalu lintas tol terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Suasana jalan Elevated Tol Jakarta-Cikampek II yang kosong saat ditutup untuk mencegah pemudik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/4). PT
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana jalan Elevated Tol Jakarta-Cikampek II yang kosong saat ditutup untuk mencegah pemudik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/4). PT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pemantauan dan evaluasi pada jalan tol yang terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan trafik jalan tol di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat terpantau mengalami penurunan. 

"Penurunan trafik jalan tol selama PSBB berkisar 42 persen hingga 60 persen penurunannya," kata Basuki, Senin (26/4). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, trafik di jalan tol masih didominasi oleh pergerakan lokal pada kawasan megapolitan Jabodetabek dan pergerakan logistik. Basuki menuturkan layanan jalan tol dan nontol tetap beroperasi sebagai jalur logistik untuk pergerakan barang kebutuhan pokok atau pangan, alat kesehatan, serta layanan kesehatan atau kendaraan medis, namun juga untuk pergerakan orang pada skala lokal atau kawasan Jabodetabek.

Untuk di Jakarta, terdapat tujuh ruas tol yang berada dalam wilayah PSBB yakni Ruas Tol Cawang – Tomang – Pluit, Tol Cawang – Tanjung Priuk – Ancol Timur – Jembatan Tiga/Pluit, Tol JORR Non S (Seksi E1, E2, E3), JORR S, JORR W2 Utara, JORR W2 S, dan Tol Prof Dr Ir Soedijatmo. "Rata-rata penurunan lalu lintas ruas tol di wilayah Jakarta sebesar 42 persen dengan tingkat penurunan terbesar berada di ruas tol Prof Sedijatmo (bandara) sebesar 57 persen," jelas Basuki.