REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yakni PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tbk mencatat kinerja positif sepanjang kuartal satu 2020. Direktur Komersial dan Operasi menjelaskan IPCM Herman Susilo mengatakan pendapatan usaha sebelum pajak pada periode tersebut mencapai sebesar Rp 184 miliar.
“Pendapatan ini naik sebesar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 154 miliar,” kata Herman, Selasa (28/4).
Dengan kenaikan pendapatan usaha tersebut, Herman mengatakan IPCM mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 45 miliar. Laba pada periode tersebut juga naik 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 36 miliar.
“Laba bersih meningkat 25 persen menjadi Rp 32 miliar dari sebelumnya Rp 26 miliar,” tutur Herman.
Dia menjelaskan kinerja positif tersebut didukung kontribusi jasa penundaan kapal sebesar Rp 163 miliar atau memiliki porsi 88 persen. Sementara itu porsi dari pengelolaan kapal sebesar Rp 14 miliar atau delapan persen, dan jasa pemanduan sebesar Rp 7 miliar atau 4 persen.
Sementara itu, pendapatan dari terminal khusus juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan lebih dari 400 persen. “Peningkatan ini sebesar Rp 26 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5 miliar,” ujar Herman.
Dengan begitu, Herman menegaskan kontribusi terminal khusus terhadap total pendapatan menjadi sebesar 14 persen. Angka tersebut juga menunjukan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar tiga persen.
Dari sisi produksi, pelayanan penundaan kapal secara total pada pelabuhan umum yakni Pelindo II dan di luar IPC mengalami peningkatan sebesar 16 persen. Sebab pelayanan penundaan kapal pada dari 34.126 jam pada kuartal pertama 2019 meningkat menjadi sebesar 39.550 jam kuartal pertama 2020.
Peningkatan tertinggi terdapat pada pelayanan tersus di luar IPC sebesar 343 persen dalam jam dan 97 persen dalam GT jam.
Herman menambahkan, kontribusi pendapatan lainnya diperoleh dari pelayanan pada Pelindo II yang juga mengalami peningkatan sebesar 5 persen dalam jam dan 10 persen dalam GT jam. Selanjutnya terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) juga mengalami peningkatan sebesar 30 persen dalam jam dan tujuh persen dalam GT jam.
Selanjutnya, realisasi kinerja produksi pemanduan kapal pada tersus di luar pelabuhan umum juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 656 persen dalam gerakan dan 287 persen dalam GT.
Untuk jenis layanan kapal, lanjut Herman, kapal internasional atau luar negeri tercatat sebesar 172 juta GT jam yang berarti naik 11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 155 juta GT jam. Selanjutnya untuk kapal dalam negeri tercatat sebesar 171 juta GT jam atau naik sembilan persen menjadi sebesar 157 juta GT jam.