Selasa 28 Apr 2020 11:43 WIB

IPCM Jaga Kinerja Operasional di Tengah Covid-19

IPCM fokus pada biaya terkait produksi, operasional dan pendapatan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sebuah kapal Tug Boat menarik kapal tongkang batu bara.  Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tbk Chiefy Adi Kusmargono mengatakan akan terus berusaha mempertahankan dan menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan. Khususnya di tengah kondisi yang kurang menguntungkan akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Foto: IPMC
Sebuah kapal Tug Boat menarik kapal tongkang batu bara. Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tbk Chiefy Adi Kusmargono mengatakan akan terus berusaha mempertahankan dan menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan. Khususnya di tengah kondisi yang kurang menguntungkan akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tbk Chiefy Adi Kusmargono mengatakan akan terus berusaha mempertahankan dan menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan. Khususnya di tengah kondisi yang kurang menguntungkan akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Chiefy mengakui pandemi virus korona mempengaruhi kondisi makro dan mikro ekonomi dunia maupun nasional namun IPCM tetap mengupayakan kinerja positif. “Harapannya IPCM memperoleh kinerja yang positif hingga akhir 2020 dan dapat memenuhi seluruh Shareholder Aspirations (SHA),” kata Chiefy, Selasa (28/4).

Baca Juga

Untuk pencapaian kinerja yang positif pada kuartal satu tahun ini, Chiefy mengapresiasi kepada segenap karyawan atas dedikasi, pengabdian, tim kerja yang solid, dan semangat. Begitu juga dengan serta kepedulian kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan SDM IPCM Rizki Pribadi Hasan mengatakan sudah menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi dari sisi komersial dan operasional. “Ini dengan menjaga fundamental pasar yang sudah ada dan pengembangan pasar terkait dengan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal yang mengangkut material kebutuhan energi atau listrik sehingga terjaga sustainabilitas kinerja operasi dan keuangan,” jelas Rizki.

Rizki menuturkan, IPCM juga akan fokus pada biaya must have terkait dengan produksi, operasional, dan pendapatan. Biaya yang bersifat nice to have dilakukan efektivitas pembelanjaannya.

Direktur Armada dan Teknik IPCM Supardi mengatakan kepercayaan yang tinggi dari pelanggan dan peran serta segenap karyawan di berbagai lini juga sangat berkontribusi. “Khususnya para pekerja operasional yang memastikan kesiapan penuh armada dan utilitas kapal untuk mendukung perusahaan terus bertumbuh,” jelas Supardi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement