REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan pelatih Real Madrid Fabio Capello mengeklaim hanya Los Blancos yang paling sedikit mengalami dampak finansial akibat pandemi corona (Covid-19). Pasalnya, ia menilai Madrid punya sokongan ekonomi kuat untuk bertahan.
"Saya rasa Real Madrid menjadi satu-satunya tim di La Liga yang bisa bertahan dan tidak hancur secara ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sementara itu, Atletico Madrid dan Barcelona akan menjadi dua tim yang paling menderita dari segi finansial," kata Capello kepada La Gazzetta dello Sport, seperti dikutip dari Marca, Selasa (28/4).
Pendapat Capello ini tidak berlebihan apabila menilik besarnya utang yang dimiliki oleh Barcelona dan Atletico Madrid. Berdasarkan lansiran ESPN awal April silam, Atletico Madrid memiliki utang bersih sebesar 522 juta euro. Hal ini tidak terlepas dari belanja pemain besar-besaran Los Rojiblancos pada bursa transfer awal musim ini.
Di sisi lain, Barcelona tercatat memiliki utang sebesar 217 juta euro. Besarnya gaji pemain menjadi salah satu beban terbesar dalam neraca keuangan Barcelona. Bahkan, skuat Barcelona menjadi skuat paling mahal di antara seluruh kontestan La Liga musim ini. Sementara itu, Real Madrid dinilai melakukan penghematan dalam beberapa musim terakhir, terutama dengan tidak mendatangkan pemain-pemain mahal, setidaknya hingga awal musim ini.
Penundaan kompetisi akibat pandemi Covid-19 memang menjadi pukulan berat untuk klub-klub Eropa, termasuk di Liga Spanyol. Kehilangan sebagian besar pemasukan dari penjualan tiket, sponsor, dan aktivitas komersial membuat klub-klub mesti putar otak agar neraca keuangan mereka seimbang pada akhir tahun anggaran.
Tidak hanya soal klub-klub yang bakal terkena dampak paling besar akibat pandemi Covid-19, Capello juga menilai wabah ini akan mengubah sistem transfer pemain pada masa mendatang. Perubahan paling mencolok, menurut Capello, akan terjadi pada banderol transfer pemain.
"Sepertinya bursa transfer pemain akan mengalami perubahan besar. Kita telah mencapai titik di mana harga transfer pemain benar-benar di luar nalar dan absurd. Sekarang, kita harus bisa mengembalikan semua biaya transfer itu dengan tingkat yang lebih rasional," tutur eks pelatih AC Milan itu.