REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan, Arif Alvi pada Senin (27/4) mengatakan bahwa tindakan pencegahan virus corona atau Covid-19 telah disepakati pemerintah dan ulama. Kesepakatan itu harus ditegakkan secara kolektif oleh manajemen masjid dan masyarakat.
Dilansir dari Associated Press of Pakistan, Selasa (28/4), Presiden mengunjungi berbagai masjid di ibukota federal di Lehtrar Road untuk memeriksa apakah kesepakatan pemerintah dan ulama diterapkan. Selama kunjungannya, presiden mengatakan penegakan pedoman pencegahan Covid-19 sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Presiden Arif juga mengunjungi Masjid Jamia Al Rehman Panj Garaan, Masjid Jamia Siddiq-e-Akbar Ghosia, dan Masjid Jamia Ghosia Alipur Farash. Serta Masjid Jamia Muhammadia Madina Town.
Sebelumnya diberitakan Associated Press (AP), petugas kesehatan garis depan di provinsi Punjab, Pakistan, mengadakan aksi protes pada Ahad (26/4). Mereka duduk bergilir dalam upaya menyuarakan buruknya kualitas peralatan perlindungan diri untuk menangani pasien Covid-19.
Presiden dari Young Doctor's Association di Punjab, Dr. Salman Haseeb Chaudhry mengatakan, 100 profesional kesehatan dinyatakan positif terkena Covid-19. Laporan terbaru, Pakistan telah mengonfirmasi 12.723 kasus Covid-19 dengan 269 kematian. Meski beberapa pihak menduga jumlah orang yang infeksi sebenarnya jauh lebih besar.