Selasa 28 Apr 2020 13:01 WIB

Emil Usul ke Pusat Agar Imbau Perusahaan Lakukan Rapid Test

Penularan Covid-19 bisa terjadi termasuk di perusahaan yang diizinkan beroperasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meminta Pemerintah Pusat mengimbau perusahaan yang masih beroperasi saat PSBB melakukan rapid test.
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meminta Pemerintah Pusat mengimbau perusahaan yang masih beroperasi saat PSBB melakukan rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saat ini banyak perusahaan di wilayah Jawa Barat (Jabar) masih beroperasi seperti biasa. Izin dari kementerian terkait membuat perusahaan masih bisa berjalan normal meski telah meningkatkan protokol kesehatan.

Namun, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengusulkan pemerintah pusat untuk memfasilitasi perusahaan yang beroperasi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melakukan tes Covid-19 kepada karyawannya dengan metode PCR.

Baca Juga

"Solusi saya kepada perusahaan yang diizinkan buka oleh Kementerian karena pertimbangan ekonomi massal ini mohon diinstruksikan untuk tes mandiri sehingga kami ada jaminan bahwa perusahaan yang buka selama PSBB  tidak ada yang positif Covid-19," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai melakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin (27/4).

Emil mengatakan, penyebaran virus corona memang tidak mengenal tempat. Karena, di mananpun bisa terjadi penularan termasuk di perusahaan yang diizinkan beroperasi oleh kementerian.

Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov Jabar ternyata ditemukan sejumlah kasus di mana para pekerjanya positif terpapar Covid-19.

"Padahal mereka (perusahaan) mengaku sudah melaksanakan protokol kesehatan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Perlu diketahui, setelah kejadian sejumlah buruh pabrik tekstil di Kabupaten Sumedang yang terpapar virus corona, terbaru ada seorang buruh pabrik garmen PT CCH Indonesia di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinyatakan positif hasil rapid diagnostic test (RDT).

Saat ini, buruh tersebut tengah menjalankan perawatan di ruang isolasi RSUD Cililin. Diketahui, pasien merupakan seorang pria berusia 22 tahun warga Desa Budiharja, Kecamatan Cililin KBB.

Direktur Utama RSUD Cililin dr Ahmad Oktorudy mengatakan, pasien dinyatakan positif dari hasil rapid test di RSUD. Pasien tersebut masuk ke RSUD Cililin pada Ahad (26/4) lalu menjalankan perawatan di ruang isolasi.

"Kemarin sih masih positif rapid test. Sekarang pasien sudah diisolasi di sini. Seminggu setelah rapid, baru swab test," kata Okto saat dihubungi, Senin (27/4).

Namun demikian, Okto mengatakan belum mendapat laporan hasil tracing riwayat perjalanan buruh tersebut. Maka, terkait dugaan di mana pasien terpapar, Okto belum bisa memberikan keterangan.

"Harus dicek ke pabrik garmen, ke PT CCHnya untuk bisa mengetahui dia terpaparnya di mana. Kita sudah laporkan ke Dinkes untuk melakukan tindak lanjut ke pabrik pasien bekerja," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement