Selasa 28 Apr 2020 13:22 WIB

Menteri Olahraga Italia: Lebih Baik Serie A Segera Diakhiri

Opini yang berkembang meminta sepak bola segera dihentikan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Logo Serie A Liga Italia
Foto: forzaitalianfootball.com
Logo Serie A Liga Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Olahraga Italia Vicenzo Spadafora mengatakan, akan lebih mudah jika musim kompetisi Serie A Italia segera diakhiri. Sebab, ia memperingatkan tidak ada jaminan liga akan dilanjutkan kembali.

Serie A sudah dihentikan sejak bulan lalu karena pandemi corona. Namun harapan musim 2019/2020 kembali dimulai terus menguat, setelah Pemerintah Italia mengurangi langkah lockdown. Sesuai jadwal, tim olahraga harusnya bisa kembali berlatih secara tim pada 18 Mei, dengan langkah social distancing.

Di tengah perdebatan apakah kompetisi dilanjutkan atau diakhiri, Spadafora mengatakan, opini yang berkembang justru meminta sepak bola segera dihentikan.

''Saya bukan orang yang dipengaruhi oleh pengumpulan opini. Saya tidak memutuskan lewat sentimen publik. Itu akan lebih mudah jika musim kompetisi segera diakhiri dan komunitas ilmuwan akan setuju,'' ujar Spadafora dikutip dari Sportskeeda, Selasa (28/4).

Spadafora menyatakan peduli terhadap dunia sepak bola memang sangat penting bagi Italia. Namun, semua pihak harus melakukannya secara aman.

Apalagi, sampai akhir April, tidak ada yang tahu dengan pasti bagaimana virus corona akan berkembang dan aturan akan dipatuhi. Oleh karena itu, Spadafora tidak tahu kapan kompetisi akan dimulai.

''Ingat kapan Serie A tidak dihentikan? Berapa banyak tim yang menjalani karantina? Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) membuat protokol dan itu dipertimbangkan,'' kata Spadafora.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement