REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkap alasan mengapa program pelatihan kartu prakerja digelar dalam jaringan (daring). Pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) menjadi penyebab utama mengapa pelatihan tidak digelar secara tatap muka.
Denni mengakui beberapa jenis pelatihan yang disediakan di pelatihan kartu prakerja yang membutuhkan praktik seperti mengoperasikan alat berat, barbershop hingga kursus memasak.
"Sebenarnya pelatihan-pelatihan itu tidak bisa dilakukan dengan daring, harus tatap muka. Tetapi karena masih pandemi Covid-19 maka pelatihan digelar online supaya kami tdak mengumpulkan masyarakat di satu ruangan kemudian nanti ada risiko tertular Covid-19," ujarnya saat video conference akun youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (28/4).
Jika pandemi ini usai, ia menyebutkan program pelatihan kartu prakerja bisa kembali normal. Sebab, dia menambahkan, awalnya program ini diselenggarakan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia (SDM). Namun, ia menambahkan, pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus memfokuskan program ini untuk melayani masyarakat yang terdampak Covid-19.
Pendaftar program kartu prakerja sejak dibuka 11 April 2020 lalu hingga Selasa (28/4) mencapai sekitar 8,4 juta orang. Masyarakat yang telah terdaftar tetapi belum menjadi peserta program kartu pra kerja gelombang pertama bisa sabar menunggu karena program ini akan digelar hingga 30 gelombang hingga akhir November 2020.
Jumlah peserta yang ditetapkan lolos pendaftaran di gelombang pertama sebanyak 168.111 orang. Peserta yang lolos gelombang pertama telah mendapatkan transfer saldo di virtual account rekening masing-masing senilai Rp 3.550.000.
Dari dana yang diterima itu ada yang dialokasikan khusus untuk membeli pelatihan sebesar Rp 1 juta. Misalnya harga satu pelatihan sebesar Rp 150 ribu, para peserta bisa membeli tujuh modul. Denni mempersilakan peserta yang telah menerima dana kartu prakerja supaya memilih dan membandingkan aneka paket pelatihan yang ada di delapan digital platform.
Di situ, dia melanjutkan, tersedia 2.000 jenis pelatihan yang bisa dipilih. Meski uang untuk pelatihan boleh tidak langsung dihabiskan, ia mengingatkan peserta tidak lupa membeli paket pelatihan dan menuntaskannya karena ada masa berlaku hingga 31 Desember 2020.
"Pilih yang tepat untuk kebutuhan kita, pilih yang harganya kompetitif, hingga yang paling memberikan manfaat," katanya.