REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN berupaya terus menjaga ketahanan pangan dan kesehatan selama Ramadhan. Program tersebut awalnya dijalankan YBM PLN semenjak adanya wabah Covid-19, dan terus bergulir selama bulan suci Ramadhan.
"Sebenarnya kita melihat kebutuhan pokok utama terkait dampak dari Covid-19. Kami menyesuaikan dengan program PLN dan pemerintah, memberikan kebutuhan sembako, makanan siap saji, kemudian ada kegiatan berkaitan dengan kesehatan, pembagian masker, hand sanitizer" kata Ketua III Bidang Koordinasi Unit dan Kerjasama Strategis YBM PLN, Herry Hasanuddin, Selasa (28/4).
YBM PLN turut membantu dalam ketahanan pangan dengan memberikan sembako kepada kaum dhuafa yang terkena dampak dari Covid-19. Sebelum Ramadhan paket tersebut telah diberikan kepada 100 ribu penerima manfaat di seluruh Indonesia yang berada di kawasan instalasi PLN. Bantuan sembako senilai Rp 250 ribu, berisikan beras, gula pasir, mi instan, minyak goreng dan lainnya.
Selama Ramadhan, perihal dengan ketahanan pangan YBM PLN juga menyediakan sajian berbuka puasa bekerja sama dengan PLN Peduli. Sajian berbuka diberikan kepada masyarakat miskin di Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi dengan 20 titik lokasi, setiap tempatnya menyedikan hingga 500 sajian berbuka.
Herry mengungkapkan, menjelang Idul Fitri YBM PLN juga akan kembali membagikan 100 ribu paket sembako kepada mereka yang membutuhkan. Pembagian sembako dilakukan karena banyak masyarakat yang masih kekurangan dari segi finansial.
Perihal ketahanan kesehatan, YBM PLN saat di awal wabah Covid-19 telah menyemprotkan cairan disinfektan ke berbagai tempat, melakukan pembagian masker, Alat Pelindung Diri (APD), dan hand sanitizer. Penyemprotan disinfektan dilakukan di masjid, lembaga-lembaga yang menjadi mitra PLN, pesantren, dan lokasi yang telah diminta oleh masyarakat.
Saat ini untuk pengadaan masker dan APD masih terus berlanjut sampai di bulan Ramadhan. Sebelumnya bantuan kesehatan yang telah disampaikan mencapai hingga Rp 2 miliar, dan bisa mencapai hingga Rp 5 miliar untuk bantuan kesehatan ke depannya.
"Harapan YBM PLN ini bisa terus hadir di tengah masyarakat terutama yang sedang kesulitan, yang belum mendapatkan pekerjaan, tidak memiliki kebutuhan pokok, banyak yang di PHK, pekerja harian tidak bisa bekerja, petugas medis bekerja tanpa perlindungan, adanya Covid-19 memberikan dampak luas terhadap perekonomian, kesehatan dan semua orang merasakan," ucapnya.
Ia melanjutkan, saat ini banyak muncul orang-orang miskin yang tidak bisa mendapatkan penghasilan, untuk itu YBM PLN hadir membantu mereka. YBM PLN juga turut membantu meringankan beban mereka yang terkena dampak di zona merah, dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Adapun bantuan yang disampaikan YBM PLN pada periode 10 Maret-21 April mancapai hingga Rp 12 miliar, dengan jumlah penerima manfaat hingga 105.179 jiwa.