Selasa 28 Apr 2020 16:16 WIB

70 Persen Kasus Impor Covid-19 Malaysia dari RI

Sebanyak 99 warga Malaysia yang positif itu baru kembali dari Indonesia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang petugas kesehatan mendorong seorang kakek yang berada kursi roda di sebelah kawat berduri di area lockdown Selayang Baru, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (26/4). Lockdown tersebut dilakukan untuk memungkinkan aparat berwenang dalam melakukan penyaringan dan membantu mencegah penyebaran coronavirus
Foto: AP / Vincent Thian
Seorang petugas kesehatan mendorong seorang kakek yang berada kursi roda di sebelah kawat berduri di area lockdown Selayang Baru, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (26/4). Lockdown tersebut dilakukan untuk memungkinkan aparat berwenang dalam melakukan penyaringan dan membantu mencegah penyebaran coronavirus

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Kementerian Kesehatan Malasyia mengatakan, lebih dari 70 persen kasus virus korona tipe baru atau Covid-19 yang terdeteksi berasal dari Indonesia. Kasus-kasus baru impor di Malaysia tercatat berdasarkan orang-orang yang habis berpergian dari beberapa wilayah di Indonesia, dan sejumlah negara lain.

Pemerintah Malaysia telah memberlakukan karantina wajib bagi warga Malaysia yang baru pulang dari luar negeri di pos-pos karantina. Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, sebanyak 139 dari mereka yang tiba dinyatakan positif Covid-19.  

Hisham mencatat, sebanyak 99 warga Malaysia yang positif itu baru kembali dari Indonesia. Hal itu menunjukkan angka 71,22 persen kasus impor yang dikarantina.

Dia juga mencatat kasus baru impor; 14 kembali dari Inggris, 13 dari Singapura, lima dari Turki, tiga dari Amerika Serikat (AS), dan satu orang masing-masing kembali dari Thailand, Prancis, dan Bangladesh. Hingga Ahad (26/4) lalu, Hisham mencatat, ada 12.672 orang Malaysia telah dikarantina dan diskrining karena baru kembali dari luar negeri.

Hisham juga mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai pendekatan yang ditargetkan untuk melacak infeksi Covid-19. "Sampai saat ini, dengan pendekatan yang ditargetkan, Kementerian Kesehatan telah berhasil melacak lebih banyak kasus Covid-19," ujarnya seperti dikutip Malasyia Kini, Selasa (28/4).

Dia mengatakan pendekatan yang ditargetkan pemerintah telah memperbesar area Movement control Order (MCO) atau pembatasan gerak dan juga kelompok rentan. Pemerintah mencatat sebanyak 21.466 orang di dalam area MCO telah diskrining dan 638 orang positif dengan tingkat infeksi 2,97 persen.

Dari infeksi ini, 388 di antaranya atau 61 persen adalah orang asing dan sisanya 250 kasus atau 39 persen melibatkan orang Malaysia. Untuk pendekatan tes yang ditargetkan pada sekolah-sekolah agama, 6.229 siswa, guru dan staf telah diuji sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, 341 orang positif dengan tingkat infeksi 5,47 persen. "Ini menunjukkan pendekatan yang ditargetkan yang dilakukan oleh pemerintah telah menghasilkan hasil yang diinginkan. Diharapkan bahwa ini akan membatasi penyebaran Covid-19 dalam kelompok-kelompok berisiko tinggi," ujarnya.

"Kementerian Kesehatan mengharapkan lebih banyak kasus positif akan terdeteksi dalam waktu dekat karena kegiatan yang ditargetkan sedang berlangsung," tambah dia.

Hingga kini, menurut Worldometers, Malaysia mencatat 5.820 kasus Covid-19. Sementara 99 orang meninggal dunia karena virus ini. Sebanyak 3.862 orang telah pulih, sementara 1.820 lainnya dalam perawatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement