Selasa 28 Apr 2020 17:25 WIB

Ini Hotel Mewah di Makassar yang Diminta Karantina ODP

Gizi para ODP pun harus dipenuhi agar lekas pulih.

Tempat karantina ODP (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE / Carlos Ortega
Tempat karantina ODP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan M. Nurdin Abdullah meminta Pemerintah Kota Makassar melakukan karantina terhadap ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19 di hotel. ODP tersbeut harus mendapatkan berbagai layanan secara optimal.

"Saya sampaikan pada Pak Walikota, walaupun ODP diisolasi tapi kalau di rumahnya tidak memungkinkan, ya tetap saja menular," kata dia kepada Pejabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb dan jajarannya saat melakukan peninjauan ke Posko Penanganan Covid-19 Makassar di Jalan Nikel Raya Kota Makassar, Selasa (28/4).

Pada kesempatan tersebut, Nurdin Abdullah menanyakan langsung penanganan Covid-19 di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, khususnya pada penanganan ODP tanpa gejala, termasuk upaya dalam menyiapkan tempat karantina. "Kita mau kalau dia di hotel, maka dia isolasi benaran, kita beri gizi yang bagus, saya pikir lebih cepat dia pulih," kata dia.

Terkait dengan lokasi karantina, ia menjelaskan, hotel yang digunakan sekarang adalah Hotel Swiss-Bell yang belum terisi penuh.

Pemprov Sulsel juga tengah menyiapkan Hotel Sheraton by Four Point sebagai cadangan. Ia juga mengemukakan pentingnya sosialisasi terkait dengan pandemi virus corona jenis baru dengan pencegahan dan penanganannya itu secara masif.

Sosialisasi, katanya, antara lain menyangkut bahwa yang terjangkit Covid-19 bukanlah aib, sementara yang harus dilakukan ialah memotong penyebaran virus itu. "Cara memotong penularannya, semua yang kira-kira akan mempunyai peluang untuk menyebarkan virus ini akan kita bawa supaya cepat penanganannya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement