Selasa 28 Apr 2020 17:09 WIB

Sebanyak 79.618 Spesimen Telah Diperiksa dari 62.544 Orang

Pengujian spesimen itu dilakukan di 48 laboratorium di seluruh Indonesia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA FOTO
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat hingga Selasa (28/4), sudah 79.618 spesimen diperiksa untuk pengujian virus Covid-19. Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan jumlah spesimen itu didapat dari pengujian 62.544 orang.

"Spesimen yang sudah kita periksa sebanyak 79.618 spesimen dari 62.544 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (28/4).

Yurianto menjelaskan, hasilnya sebanyak 9.511 orang positif, dan sisanya dinyatakan negatif. Ia menerangkan, pengujian spesimen itu dilakukan di 48 laboratorium yang aktif bekerja dan tersebar di Indonesia.

"Terdiri dari laboratorium yang ada di perguruan tinggi, di jajaran Kementerian Kesehatan, di laboratorium kesehatan daerah maupun balai veteriner dan beberapa lagi di rumah sakit," ujar Yurianto.

Ia menjelaskan, dari 9.511 kasus positif, dilakukan tracing hingga mendapatkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 213.644 orang, yang sedang dipantau dan sebagian besar telah selesai dipantau. Begitu juga, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 20.428 orang.

"Kasus PDP yang sekarang ini sedang dalam proses untuk pemeriksaan laboratorium PCR sebanyak 20.428 orang," ujarnya.

Untuk jumlah kabupaten kota terdampak sebanyak 297 di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

"Kita bersyukur bahwa pasien sembuh sudah cukup banyak, DKI Jakarta sudah mencapai 363 orang, Jawa Timur 144 orang, kemudian Sulawesi Selatan 108 orang, Jawa Barat 103 orang, Jawa Tengah 89 orang, sehingga total keseluruhannya adalah 1.254, kasus meninggal 773," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement