REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Dua dusun di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memutuskan untuk melakukan karantina mandiri menyusul ada salah satu warganya yang positif Covid-19.
"Keputusan ini dibuat setelah salah satu warga kami yang sebelumnya menghadiri Ijtima Gowa terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab," kata Kepala Desa Pandansari, Kejobong Ridi di Purbalingga, Selasa (28/4).
Dia menyebutkan dua dusun yang melakukan karantina tersebut adalah Dusun 1 Desa Pandansari Kecamatan Kejobong dan Dusun 3 Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan. Dia mengatakan bahwa Dusun 1 Desa Pandansari dihuni oleh 350 keluarga.
"Berdasarkan rapat bersama pemerintahan desa diputuskan untuk melakukan karantina mandiri. Kami sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi segala sesuatu. Termasuk membuat posko pemantauan di dusun 1 untuk mengawasi dan memastikan warga masyarakat menaati aturan-aturan karantina mandiri di rumah," katanya.
Dia menambahkan bahwa selain menutup akses keluar masuk, Desa Pandansari juga tengah menyiapkan sebuah gedung yang tidak terpakai yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat isolasi bila dibutuhkan. "Gedung itu akan kami sulap dan sekat untuk dijadikan sebagai rumah isolasi apabila dibutuhkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tumanggal Surati menambahkan pihaknya juga ikut melakukan karantina karena ada warganya yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
"Karena itu karantina diberlakukan dan pemerintah Desa Tumanggal sudah membuat posko untuk mengawasi agar warga tidak keluar dari dusun. Mereka harus melaporkan diri ke posko ketika terpaksa harus keluar rumah atau wilayah dusun," katanya.
Dia menambahkan pada saat ini pihaknya telah menerima bantuan sebanyak 274 paket sembako dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga. "Bantuan sembako yang diterima hari ini akan kami salurkan kepada seluruh warga, penyaluran kami lakukan bekerja sama dengan relawan-relawan yang ada di sini," katanya.
Dia berharap penyaluran sembako tersebut dapat membantu mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah setempat selama menjalani masa karantina di rumah masing-masing.