REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI turut menggencarkan berbagai bantuan selama Ramadhan di tengah pandemi covid-19. Saat ini jumlah mustahik semakin bertambah di tengah kesulitan ekonomi selama pandemi berlangsung.
"Kasus covid-19 yang semakin meningkat dan Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar menyebabkan sebagian besar golongan menengah bawah yakni kelompok hampir miskin dan rentan miskin semakin jatuh hingga ke bawah garis kemiskinan. Sehingga tergolong dalam mustahik penerima zakat," kata General Manager YBM BRI, Dwi Iqbal Noviawan, pada Selasa (28/4).
Saat pertama kasus covid-19 mulai muncul di Indonesia, YBM BRI turut memberikan sosialisasi himbauan pencegahan kepada masjid dan para penerima manfaat. Mereka juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada masjid-masjid di sekitar lingkungan YBM BRI.
Masjid sebagai sarana ibadah bersama memiliki potensi besar penyebaran virus, untuk itu YBM BRI memberikan sajadah pribadi guna menghindari pemakaian sajadah bersama. Bantuan sajadah mencapai hingga 16.300.
Sosialisasi dan aksi bersih-bersih lingkungan juga dilaksanakan bersama Awardee Bright Scholarship. YBM BRI bersama para Awardee Bright Scholarship yang tersebar hingga 19 Perguruan Tinggi Negeri melakukan sosialisasi pencegahan dan bantuan berupa hygine kit seperti hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan masker. YBM BRI membagikan hingga 820 hygiene kit.
"Bantuan disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab moral sebagai lembaga filantropi islam yang concern terhadap isu-isu keagamaan, dan sosial kemanusiaan," ucap Dwi.
Bantuan khusus YBM BRI mencapai hingga Rp 5,4 miliar. Sementara bantuan Program Ramadhan yang diperuntukan bagi kelompok rentan mencapai 9,7 milyar, dan Bantuan Brilian Fight Covid senilai Rp 1,1 milyar.
Selama Ramadhan pun YBM BRI turut melaksanakan sejumlah program lainnya, di antaranya Apresiasi Purnabakti, Bingkisan Pekerja Dasar, Kado Yatim, Peduli Muallaf dan Bingkisan Lebaran Keluarga."Bantuan tersebut diharapkan tidak hanya berdampak pada aspek fisik semata, kesehatan dan ekonomi melainkan mampu meningkatkan kekuatan mental dan spiritual para penerima manfaat di tengah pandemi covid-19," kata Dwi.