Selasa 28 Apr 2020 21:44 WIB

Enam Tenaga Kesehatan di Kalteng Positif Covid-19

Satu tenaga kesehatan wafat di Kalteng.

Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (17/4).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKA RAYA--Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengaku, hingga Selasa (28/4) ada  enam orang tenaga kesehatan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari keenam tenaga kesehatan yang terpapar virus corona, salah satunya merupakan seorang dokter.

                               

Baca Juga

"Satu lagi tenaga kesehatan andalan Kalteng dinyatakan positif Covid-19. Total tenaga kesehatan yang telah dinyatakan positif sudah enam orang dan satu diantaranya meninggal dunia," tutur Suyuti, Selasa (28/4).

                               

Ia menambahkan, selain satu orang meninggal dunia, empat orang lainnya masih dalam dalam perawatan. Sedangkan, satu orang lainnya sudah dinyatakan sembuh dari virus yang berasal dari Wuhan, Cina itu.

                               

"Enam tenaga kesehatan itu, terdiri dari satu orang dokter dan selebihnya merupakan perawat," ujarnya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng tersebut.

                               

Seperti yang seringkali ia sampaikan sebelumnya, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kalteng. Tanpa adanya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan berbagai anjuran pemerintah, seperti pembatasan sosial, penerapan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker dan lainnya, maka upaya memutus pandemi ini akan sulit dilakukan.

                               

Berdasarkan data yang dirilis Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah. Yakni, sudah mencapai lebih dari 100 kasus. Adapun pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 75 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 346 orang, serta orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 1.063 orang.

Sebelumnya, data terbaru pada Ahad (26/4) pukul 16.00 WIB menunjukkan jumlah masyarakat di Tanah Air yang positif terinfeksi Covid-19 mencapai 8.882 orang, tersebar di 34 provinsi dan 282 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, 1.107 orang dinyatakan sembuh dan 743 orang meninggal. Menurut laman resmi Covid-19, virus terebut telah menyebar ke 213 negara di dunia dan wilayah/teritorial.

Hampir semua negara setiap hari melaporkan perkembangan kejadian Covid-19, baik mengenai jumlah yang positif, sembuh, maupun meninggal. Di antara mereka yang meninggal tersebut--kondisi ini menjadi keprihatinan bersama--adalah tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan terkait lainnya, yang selama ini banyak diposisikan sebagai garda terdepan dalam 'perang' menghadapi virus mematikan itu.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengonfirmasi, tidak kurang dari 24 dokter meninggal akibat virus corona. Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) Harif Fadillah mengonfirmasi sekurangnya 16 perawat meninggal dunia terkait virus itu.

Dari data itu, tidak kurang dari 40 tenaga kesehatan telah gugur dalam tugas berat menangani Covid-19. Karena itulah pada Senin (20/4) dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka Jakarta, Presiden Joko Widodo memerintahkan diterapkannya perlindungan optimal bagi dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya dalam menangani pandemi Covid-19.                 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement