Rabu 29 Apr 2020 00:37 WIB

Stres Tangani Pasien Covid, Dokter Top New York Bunuh Diri

New York telah memiliki 17.500 kasus kematian virus corona dari 56 ribu kematian.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Pekerja medis mengenakan alat pelindung diri membawa jenazah menuju kamar jenazah darurat di Wyckoff Heights Medical Center, New York. Virus Corona menyebabkan gejala ringan atau sedang bagi kebanyakan orang, tetapi bagi sebagian orang, terutama orang tua dan orang dengan masalah kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian.
Foto: AP/John Minchillo
Pekerja medis mengenakan alat pelindung diri membawa jenazah menuju kamar jenazah darurat di Wyckoff Heights Medical Center, New York. Virus Corona menyebabkan gejala ringan atau sedang bagi kebanyakan orang, tetapi bagi sebagian orang, terutama orang tua dan orang dengan masalah kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang dokter top New York City yang berada di garis depan melawan virus corona di AS telah bunuh diri. Dr Lorna Breen, yang merupakan direktur medis dari departemen darurat di New York-Presbyterian Allen Hospital di Manhattan, meninggal karena luka yang dilakukannya sendiri, pada hari Ahad (26/4).

"Dia mencoba melakukan pekerjaannya dan itu membunuhnya," kata ayah Lorna, Dr. Philip Breen, dilansir di BBC, Selasa (28/4).

New York telah memiliki 17.500 kasus kematian virus corona dari 56 ribu kematian di AS.

Dr Breen mengatakan, putrinya tidak memiliki riwayat penyakit mental. Dia meninggal di Charlottesville, Virginia, tempat dia tinggal bersama keluarganya.

Lorna Breen sendiri jatuh sakit dengan virus corona selama pekerjaannya dan kembali setelah sekitar satu setengah minggu pemulihan. Rumah sakit telah mengirimnya pulang lagi, sebelum keluarganya memaksanya untuk pulang ke Charlottesville.

Dia mengatakan, bahwa ketika mereka terakhir berbicara, putrinya tampak sangat sedih dan mengatakan kepadanya bagaimana pasien Covid-19 sekarat bahkan sebelum mereka dapat dikeluarkan dari ambulans. Puluhan pasien meninggal karena covid 19 di rumah sakit berkapasitas 200 tempat tidur di Manhattan.

"Dia benar-benar berada di garis depan. Pastikan dia dipuji sebagai pahlawan, dia menjadi korban seperti halnya orang lain yang telah meninggal," kata ayahnya.

Kepala polisi New York RaShall Brackney mengatakan, bahwa profesional kesehatan garis depan dan responden pertama tidak kebal terhadap dampak mental atau fisik dari pandemi saat ini.

"Setiap hari, para profesional ini beroperasi dalam keadaan yang paling menegangkan, dan virus corona telah memperkenalkan pemicu stres tambahan," kata Brackney.

Negara bagian New York telah mencatat hampir sepertiga dari hampir satu juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement