REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Yusuf Mansur (UYM) mengingatkan umat Islam menahan diri dari marah, apalagi saat ini masuk dalam bulan Ramadhan. Hal itu disampaikan UYM pascakejadian teror ke rumah seorang warga di Pulogadung, Jakarta Timur lantaran mengingatkan warga setempat untuk tidak shalat tarawih di masjid selama pandemi corona.
“Bisa dipahami kerinduan jamaah untuk berjamaah di masjid. Perbuatan baik jadi tidak baik, perbuatan baik itu di masjid tapi jadi tidak baik dengan meneror warga yang mengingatkan. Harusnya perbuatan baik diikuti dengan perbuatan baik yang lain agar tidak cacat," kata UYM saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/4).
UYM juga mengingatkan umat harus lebih sabar selama Ramadhan. "Bisa saja diingetinnya tidak baik, tidak elok, tapi gak apa-apa kita harus sabar. Apalagi ada aturan dari pemerintah untuk kemudian beribadah di rumah,” ujarnya pimpinan Ponpes Daarul Quran ini.
Masyarakat juga diharapkan UYM tidak terjebak hawa nafsu. Ia pun menyinggung jika pada tahun-tahun sebelumnya bulan Ramadhan hanya ramai di awalnya, setelah itu masjid semakin sepi. "Jangan, jangan lagi ditunggangi hawa nafsu. Ada ceramahnya Pak JK (Jusuf Kalla) bagus banget tentang mengapa sih kita beribadah di rumah. Bisa dilihat di Youtube,” jelasnya.
Insiden penyerangan rumah warga akibat mengadukan pelaksanaan sholat tarawih di masjid tetap digelar melalui media sosial, terjadi di Pulogadung, Jakarta Timur. Camat Pulogadung, Bambang menjelaskan awal kronologis rumah warga yang bernama H Aselih ini hingga diserang warga sekitar Masjid Al Wastiyah, Pulogadung, pada Sabtu (25/4) lalu.
Camat Pulogadung Bambang mengatakan penyerangan terjadi pada Sabtu (25/4) pukul 21.00 WIB. Pemuda yang juga setempat merusak pagar dan pot tanaman milik H Aselih. Namun sebelum mengunggah postingan ke media sosial, kejadian bermula ketika Kamis (23/4) malam saat malam pertama sholat tarawih di Masjid Al Wastiyah.
"H Aselih mengambil foto/ video tentang kegiatan pelaksanaan shalat teraweh (berdasarkan hasil CCTV masjid). Awalnya yang bersangkutan membantah. Namun setelah di buka CCTV masjid terlihat hanya H Aselih yang sedang mengambil foto/video kegiatan sholat teraweh," ujar Bambang kepada wartawan, Senin (27/4).