REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kompetisi Ligue 1 Prancis resmi berakhir atas keputusan pemerintah. Semua kegiatan olahraga skala besar bergulir sebelum Septembber 2020 karena pandemi virus corona.
Komite Eksekutif Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) merilis pernyataan yang meminta Liga Sepak Bola Profesional (LFP) untuk segera mengungkapkan bagaimana liga berencana untuk menyelesaikan klasemen akhir musim.
"The Comex dari FFF mengundang LFP untuk menginformasikannya sesegera mungkin konsekuensi olahraga yang ingin diambil dari situasi untuk menutup kejuaraan Ligue 1 dan Ligue 2, membuat proyek untuk dimulainya kembali kegiatan pada 2020/2021," ujar pernyataan tersebut dilansir Sky Sport, Rabu (29/4).
Sementara itu, bukan tidak mungkin Liga Prancis akan bernasib sama seperti Eredivise Belanda yang telah resmi berhenti pekan lalu dan tanpa menunjuk pemenang.
Jika hal itu terjadi, Paris Saint-Germain (PSG) cukup menderita atas keputusan pemerintah itu. Pasalnya, Les Parisien dan Olypique Lyon masih aktif bermain di Liga Champions 2019/2020.
Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi menghornati keputusaan Pemerintah Prancis. Meskipun, ia menyebut timnya akan tetap bermain di turnamen Liga Champions di tempat dan waktu yang telah ditentukan oleh UEFA.
"Kami menghormati keputusan Pemerintah Prancis. Dalam perjanjian dengan UEFA, kami bermaksud untuk berpartisipasi dalam putaran final liga Champions musim ini pada waktu dan tempat yang akan diselenggarakan," kata pria asal Qatar itu.